Sabtu, 12 Juli 2025

RUSAKNYA DUNIA PENDIDIKAN..! Viral Video Anak Pemulung Ditolak Masuk SMP di Bekasi, Wali Kota Beri Penjelasan

BEKASI – Sebuah video yang memperlihatkan seorang remaja perempuan mengaku ditolak masuk ke sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bekasi viral di media sosial (medsos). Dalam video yang diunggah pengguna TikTok @mandra_putra17 menunjukkan, remaja perempuan bernama Keimita Ayuni Putri Aiman itu memaparkan keluh kesahnya dengan mengenakan seragam sekolah dasar (SD).

Dalam video itu, Keimitya mengaku baru saja lulus dari bangku SD dengan nilai bagus.

Dengan modal nilai tersebut, ia pun bermimpi bisa bersekolah di SMP negeri Bantargebang, Kota Bekasi.

“Nama saya Keimita Ayuni Putri Aiman, saya pelajar di Bantargebang, Kota Bekasi. Baru saja saya lulus sekolah dasar dan saya bermimpi bisa melanjutkan SMP di Bantargebang, nilai saya juga bagus kok,” kata Keimita, dikutip Bergelora.com dari akun TikTok @mandra_putra17, Senin (7/7/2025).

Hanya saja, mimpinya harus kandas setelah ia tak diterima di sekolah yang diinginkannya.

Keimita mengeklaim tak diterima di sekolah impiannya karena faktor pekerjaan orangtuanya sebagai pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

“Hanya orangtua saya hanya jadi pemulung di sini dan apa yang aku alamin sekarang aku gagal masuk ke sekolah negeri,” ucap dia.

Keimita pun meminta maaf kepada orangtuanya karena tak bisa masuk ke sekolah negeri. Tak ingin membebani orangtuanya, Keimitya pun rela tak melanjutkan pendidikannya ketimbang harus bersekolah di swasta dengan biaya yang sangat mahal.

“Sekiranya sekolah di swasta mahal saya enggak apa-apa enggak usah lanjutin sekolah. Pak, Bu, jangan ragukan cita-cita saya karena itu akan selalu hidup,” imbuh Keimita.

Wali Kota Bekasi Beri Penjelasan Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto angkat bicara soal video tersebut yang seolah Pemerintah Kota Bekasi menolak warganya masuk ke sekolah negeri.

Tri menuturkan bahwa Keimita merupakan warga Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, yang mendaftar sekolah di SMP negeri Bantargebang melalui jalur prestasi. Karena beda wilayah, berkas pendaftaran Keimita kemudian otomatis ditolak, sekalipun melalui jalur prestasi.

“Jadi narasi yang dibuat seolah pemulung, orang miskin, kemudian Pemerintah Kota Bekasi menolak, salah kamar,” kata Tri saat ditemui di Plaza Pemkot Bekasi.

Tri mengaku telah dihubungi oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai viralnya video tersebut. Ia pun mengklarifikasi bahwa yang bersangkutan bukan warga Kota Bekasi.

Meski demikian, Dedi tetap meminta Tri untuk membantu mencarikan sekolah. Tri kemudian berkoordinasi dengan Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.

Ia menyebutkan bahwa Ade telah memasukkan Keimita ke SMPN 2 Setu.

“Saya koordinasi pagi itu dengan Pak Bupati. Pak Bupati juga bergerak cepat dan ternyata dia bisa masuk jalur zonasi melalui SMPN 2 Setu. Jadi yang bersangkutan sudah sesuai dengan jalurnya,” imbuh dia. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru