Oleh: Joko Purwanto
SUDAH beberapa kali Russia memperingatkan NATO untuk menghentikan aliran senjata. Namun nafsu perang AS-Nato yang kelewat besar untuk melawan Rusia mengabaikan peringatan itu. NATO keras kepala bahkan mulai mengalirkan senjata senjata berat: tank, artileri berat dsb.
Dan serangan besar sudah dilancarkan hari ini untuk menghancurkan depot depot kereta api, konsentrasi peralatan militer dan pusat pusat komando.
Dalam tahap operasi militer Rusia sekarang,dimana pembebasan Donbass menjadi prioritas maka, serangan ke kota kota di Ukraina barat akan dilakukan oleh unit unit rudal jelajah, dan jika diperlukan serangan dengan pesawat tempur atau pembom. Serangan ini akan terus diperhebat.
Tujuan dari serangan itu adalah untuk menghentikan aliran senjata NATO ke garis depan di timur.Target serangan akan meliputi sarana transportasi senjata: depot kereta api, jembatan, gudang penyimpanan senjata NATO. Sehingga tank-tank dan artileri bantuan NATO akan membeku di barat Ukraina dan sisi perbatasan Polandia.
Dalam operasi yang berjalan di sekitar Kiev sebelumnya dan sekarang terkonsentrasi di Donbass Rusia sangat menghindari penghancuran sarana dan infrastruktur transportasi sipil. Tidak pernah menyerang stasiun dan gerbong kereta, jembatan, jalan raya dsb. Untuk memberi kesempatan warga sipil yang ingin menghindari zona pertempuran.
Perusakan beberapa jaringan kereta, dan jembatan yang terjadi dilakukan oleh unit unit militer Ukraina sendiri.
Tanggungjawab atas kerusakan kerusakan ini ada dipundak NATO. Rusia hanya melakukan tindakan militer yang dianggap perlu untuk menghentikan aliran senjata dari Nato.
Dan segera setelah menetralkan militer Ukraina dan unit unit batalyon Nazi di Donbass, sepertinya pasukan Rusia akan melesat ke barat. Mendatangi kota-kota di barat Ukraina yang merupakan kampung halaman para Nazi Ukraina seperti Lviv, Lutz, Ivano Frankiv.
Putin sudah menyatakan No Negotiation !! Sudah menutup peluang perundingan damai dengan Zelensky Terutama setelah pasukan Nazi Zelensky melakukan pembantaian keji eksekusi jalanan di Bucha dan penyerangan dengan rudal Tosckha di stasiun kereta Krammatorsk yang penuh pengungsi. Kemudian dengan dukungan media barat,memalsukan dan memutarbalikan fakta dan menuduhkan ke militer Rusia. Artinya operasi militer untuk demilitarisasi dan denazifikasi Ukraina hanya akan dihentikan dengan syarat yang ditetapkan Rusia sendiri.
Jika benar demikian setelah Donbass, combat area akan bergeser ke barat. Apa artinya .?
Etnis Polandia di Ukraina barat di Lviv, Volyn akan bergolak. Mereka mengetahui persis begitu kejinya Nazi Ukraina menjadikan sipil sebagai perisai hidup di Mariupol dan di seluruh Donbass. Apakah rakyat di Polandia akan diam menyaksikan rekan sebangsanya di tangan Azov..?
Etnis Roman di Zakkarpattia akan bergolak. Apakah rakyat dan Pemerintah Rumania akan diam saja..? Etnis Hungaria di Chernivtsi akan bergolak. Apakah Victor Orban dan rakyat Hungaria akan diam saja..?
Mimpi AS-Nato untuk mendapatkan pijakan perang proksi jangka panjang di Ukraina akan menemui kegagalan Menjadikan sampai rakyat Ukraina terakhir sebagai umpan meriam melawan Rusia sudah pasti akan gagal total.
Lalu Kiev..? Zelensky ..? Kiev sepertinya akan dilewatkan dulu oleh Rusia. Sehingga dunia akan menyaksikan koalisi paling aneh. Di Kiev, Zelensky, seorang Yahudi akan berdampingan dengan barisan Swastika dan simbol simbol SS dari Nazi yang tersisa di Kiev.
Sisa-sisa Nazi yang lari dari pertempuran di Ukraina barat akan bergerak ke perbatasan barat. Masuk ke Polandia, mungkin sampai ke Jerman, dan semoga sambil menenteng Javelin dan Stinger hadiah dari Biden dan Pentagon.
Penulis Joko Purwanto adalah Ketua Komite Persahabatan Rakyat Indonesia-Rusia