Rabu, 16 Juli 2025

SEGERA NIH…! Lembaga Eijkman: Kalau Ada Perintah, Vaksin Merah Putih Diubah Khusus Lawan Varian Delta

JAKARTA- Indonesia kini tengah mengembangkan calon vaksin COVID-19, Merah Putih, di 6 lembaga/institusi, di antaranya Eijkman, Unair, dan LIPI. Targetnya, vaksin Merah Putih bisa mengurangi ketergantungan RI kepada suplai vaksin Corona dari luar negeri.

Namun, kini Indonesia tak hanya dihadapi oleh COVID-19, melainkan juga varian-varian baru yang lebih ganas. Khususnya varian Delta atau B.1617 asal India yang mulai mendominasi dan menyebabkan ledakan kasus corona di Indonesia.

Lantas, apakah vaksin Merah Putih bisa melawan varian Delta?

Menjawab hal ini, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengatakan vaksin Merah Putih bisa disesuaikan untuk bisa memerangi varian Delta, Alpha, bahkan Beta. Menurut dia, bibit virus yang ada di vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman hanya perlu diganti, kalau memang dibutuhkan penyesuaian terhadap varian corona baru.

“Apabila nanti varian itu sudah mendominasi virus yang beredar di Indonesia dan sudah ada arahan untuk menyesuaikan, itu kita bisa relatif lebih mudah mengubah. Jadi platformnya tetap sama tapi bibit virusnya yang disesuaikan,” kata Amin kepada pers, Kamis (22/7).

Tetapi saat ini, belum ada penyesuaian untuk vaksin Merah Putih. Sebab hingga saat ini COVID-19 yang disebabkan Sars-CoV-2 masih menjadi fokus utama.

“Oh pasti hanya Sars-CoV-2 [sekarang]. Untuk pandemi COVID ini kan hanya Sars-CoV-2,” jelas Amin.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, selain Eijkman, lembaga/institusi yang kini tengah mengembangkan vaksin Merah Putih dengan berbagai platform yakni LIPI, Unair, UGM, UI, dan ITB. Metode yang dipilih Eijkman sendiri adalah sub-unit protein rekombinan.

Lebih lanjut, Amin mengatakan saat ini calon vaksin COVID-19 buatan lokal itu sedang dalam proses masa transisi dari laboratorium ke industri.

Eijkman telah menjalin kerja sama dengan PT Bio Farma. Amin mengatakan saat ini vaksin Merah Putih milik Eijkman sedang dalam proses masa transisi dari laboratorium ke industri PT Bio Farma. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru