Minggu, 27 April 2025

SELAMATKAN RAKYATNYA..! Israel dan Otoritas Palestina Bersihkan Tepi Barat dari Brigade Jenin, Warga Diperintahkan Mengungsi

JAKARTA – Ratusan warga Jenin di Tepi Barat, Palestina, terpaksa meninggalkan rumah mereka pada Kamis (23/1/2025) setelah pesan peringatan dari drone dengan pengeras suara menyuruh mereka untuk mengungsi.

Hal ini terjadi di tengah operasi militer besar yang memasuki hari ketiga di kota tersebut. Operasi itu mencakup penghancuran sejumlah rumah di kamp pengungsi Jenin.

Operasi ini dilakukan dengan dukungan kendaraan militer dalam jumlah besar, helikopter, dan drone. Operasi tersebut dimulai seminggu setelah gencatan senjata di Gaza, yang menjadi momen pertama pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina sejak gencatan singkat pada November 2023.

Pejabat Israel mengatakan bahwa operasi ini ditujukan untuk mengatasi kelompok militan yang didukung Iran di kamp pengungsi Jenin, yang selama bertahun-tahun menjadi pusat aktivitas kelompok bersenjata Palestina.

“Kami harus bersiap untuk melanjutkan operasi di kamp Jenin agar membawanya ke situasi yang berbeda,” kata Letnan Jenderal Herzi Halevi, Kepala Militer Israel, dalam pernyataannya, dilansir Reuters.

Buldoser lapis baja Israel meratakan jalan, membuat pergerakan warga semakin sulit. Namun, banyak warga tetap meninggalkan rumah mereka di tengah ancaman kekerasan yang meningkat.

Beberapa warga mengaku mendengar peringatan dari drone untuk mengosongkan area tersebut. Hussam Saadi, seorang remaja berusia 16 tahun, mengatakan,

“Kemarin, kami tidak ingin pergi. Kami tetap di rumah. Tapi hari ini, mereka mengirim drone ke lingkungan kami dan menyuruh kami meninggalkan kamp, mereka bilang akan meledakkannya.”

Namun, pihak militer Israel membantah memberikan perintah kepada warga untuk meninggalkan rumah mereka. Mereka menyatakan, “Kami memungkinkan setiap warga yang memilih untuk keluar dari area ini melakukannya melalui jalur yang aman dan terorganisir dengan perlindungan dari pasukan keamanan Israel.”

Di tengah operasi, suara tembakan dan dengungan konstan dari drone terdengar di atas kamp pengungsi. Jalanan kota tampak sepi dengan sedikit aktivitas warga.

Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan pasukan mereka meledakkan apa yang tampak sebagai bahan peledak yang ditanam di jalan.

Pada Rabu malam, pasukan Israel menewaskan dua pria bersenjata yang bersembunyi di sebuah bangunan di Burqin, dekat Jenin, setelah baku tembak. Keduanya dicurigai terlibat dalam serangan awal bulan ini di dekat desa Palestina al-Funduq, yang menewaskan tiga warga Israel.

Kelompok bersenjata Hamas mengklaim kedua pria tersebut sebagai anggota sayap militernya, yang memiliki kehadiran kuat di kamp pengungsi Jenin, tempat yang dihuni oleh keturunan warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka selama perang Timur Tengah 1948.

Adapun sejak dimulainya operasi, 12 warga Palestina dilaporkan tewas dan 40 lainnya terluka, menurut pejabat kesehatan Palestina.

Operasi ini menjadi yang ketiga kalinya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir di Jenin dan mendapat peringatan dari Prancis dan Yordania terkait risiko eskalasi kekerasan di Tepi Barat, yang telah mengalami lonjakan kekerasan sejak awal perang di Gaza.

Selain reaksi dari Prancis dan Yordania, komunitas internasional mendesak semua pihak untuk menghindari peningkatan konflik lebih lanjut di kawasan tersebut.

Memberangus Milisi Jenin

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Hamas mengutuk keras operasi keamanan Otoritas Palestina (Palestinian Authority/PA) di Jenin Tepi Barat selama beberapa waktu terakhir hingga memicu banyak pertumpahan darah warga Palestina.

Penampakan aparat keamanan Palestina di Jenin Tepi Barat. (Ist)

Sejak Desember 2023, PA terus melancarkan operasi keamanan hingga mengerahkan kendaraan lapis baja demi memberangus kelompok bersenjata Brigade Jenin yang terafiliasi Jihad Islam di Jalur Gaza.

Aparat keamanan PA bahkan terlibat baku hantam milisi Brigade Jenin hingga membuat sejumlah media menyebut bentrokan ini bak perang saudara.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyebut pasukan PA bahkan sampai mengepung Rumah Sakit Al-Razi dan menangkap para pejuang Palestina yang terluka.

“(Ini) melewati semua batas dan etika nasionalisme,” ucap Hamas seperti dikutip Al Jazeera pada Rabu (22/1).

Hamas menyerukan kepada “semua faksi, tokoh nasional, dan masyarakat di Tepi Barat untuk bangkit dengan segala kekuatan guna menghentikan pelanggaran serius yang dilakukan Otoritas Palestina.”

Hamas juga menyerukan warga Palestina harus sembari tetap semangat menghadapi agresi dan serangan pasukan pendudukan Israel di Jenin. Kelompok itu bahkan menyerukan meningkatkan bentrokan di semua titik kontak, pos pemeriksaan militer, dan permukiman di Tepi Barat.

Dikutip Middle East Eye, selama berminggu-minggu, pasukan Otoritas Palestina (PA) melakukan penggerebekan di Jenin, menargetkan para milisi. Langkah ini menuai kritik tajam dari Hamas, Jihad Islam Palestina, serta warga yang menuduh PA secara efektif membantu pengepungan Israel atas kota tersebut.

Kepada Betgelora.com di Jakarta dilaporkan, Israel juga terus meningkatkan operasi mematikannya di Tepi Barat setelah gencatan senjata di Jalur Gaza. Di saat bersamaan PA juga terus melakukan tindakan keras di Jenin, yang semakin memperdalam ketegangan.

“Prestasi pasukan keamanan Palestina di Jenin dicapai meskipun adanya tipu daya yang dilakukan oleh elemen-elemen seperti ISIL [ISIS]-mereka yang mendukung dalam persenjataan dan pendanaan untuk memindahkan kejahatan keji militer Israel dari Gaza ke Tepi Barat,” klaim Fatah, yang menggemakan retorika Israel yang menyamakan Hamas dengan ISIS.

PA juga dinilai malah manut langkah Israel dengan menutup platform Al Jazeera di Tepi Barat dalam beberapa minggu terakhir, semakin memicu tuduhan bahwa mereka bertindak sebagai pelaksana kebijakan negara Zionis itu.

Fatah merupakan salah satu fraksi partai terbesar di Palestina dan saingan utama Hamas. PA pun didominasi orang-orang Fatah.

Hari ini, Hamas menyerukan semua faksi Palestina, serta para pemimpin komunitas di Tepi Barat, untuk “bergerak dengan kekuatan penuh” guna menghentikan “pelanggaran serius” PA.

Selama sebulan terakhir, Jenin menyaksikan kekerasan yang meningkat saat pasukan keamanan PA yang didukung Israel berusaha menguasai kamp tersebut, menghadapi perlawanan dari para pejuang yang menentang pendudukan Israel.

Bulan lalu, tentara Israel dilaporkan menyatakan kepuasannya atas operasi terbaru yang dilakukan oleh pasukan PA di kamp pengungsi Jenin, menurut Otoritas Penyiaran Israel (IBA).

Operasi oleh PA di Jenin di bawah pengawasan militer Israel melibatkan sekitar 300 personel bersenjata. Komando Pusat Israel merekomendasikan penguatan aparatur keamanan PA dan peningkatan koordinasi.

Menyusul rekomendasi ini, kabinet keamanan Israel menginstruksikan tentara untuk memperkuat kolaborasinya dengan pasukan PA, sebuah kondisi yang langka antara keduanya masih berperang. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru