“Tidak sulit untuk mencari Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi. Panglima Dayak kita, sudah mengawasi dan mengikuti keberadaan Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi Cs. Ketidakhadiran Edy Mulyadi di Bareskrim hari ini menunjukkan yang bersangkutan pengecut. Kita sebetulnya sudah mengetahui dari tadi malam, Edy Mulyadi tidak akan hadir hari ini di Bareskrim,” kata Nicodemus di Pontianak, Sabtu (29/1)
Sejatinya Edy Mulyadi hadir pada panggilan pertamanya pada hari ini Jumat (28/01/2022) namun diketahui dan awak media tak melihat kedatangannya memenuhi penggilan hari ini.
Nicodemus R. Toun, MM mengingatkan pernyataan-pernyataan yang melukai perasaan masyarakat Kalimantan. Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi harus segera ditindak secara hukum, tidak hanya sekedar klarifikasi.
“Ujaran Kebencian yang dilakukan mereka sungguh sangat melukai perasaan kami orang Kalimantan. Pernyataan ini suatu penghinaan yang luar biasa bagi kami. Oleh sebab itu, Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi Csdan tidak cukup sekedar klarifikasi, atau minta maaf, akan tetapi perlu ditindak secara Hukum.” Ucap Nicodemus.
Kepada Bergelora.com di Pontianak dilaporkan, Ia meminta penegak hukum memproses sesuai aturan hukum, dan meminta MADN mendesak dan beri hukum adat atas tindakan Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi dan kawan-kawannya.
“Dan tentunya Gerakan Dayak Nasional (GDN) dalam hal ini, meminta aparat penegak hukum memproses Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi sesuai aturan hukum yang berlaku di negeri ini. Disamping itu juga GDN meminta agar Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), menuntut Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi sesuai Hukum Adat yang berlaku di Kalimantan. Edy Mulyadi dan Nicho Silalahi harus ditahan, untuk meredakan ketegangan di Kalimantan, dan main hakim sendiri.” pungkasnya. (Rudi S.)