JAKARTA – Hari ini, 12 Oktober 2021, bertepatan dengan 19 tahun tragedi Bom Bali 1 yang meledak pada 12 Oktober 2002.
Para pelaku Bom Bali 1 meledakkan 2 tempat yang kerap dipadati warga negara asing yakni klub malam Paddy’s Pub dan Sari Club. Selain itu, bom juga diledakan di Konsulat Amerika Serikat.
Bom yang diledakan pada malam itu menewaskan lebih dari 200 jiwa. Ratusan orang lainnya mengalami luka-luka.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Ali Imron, salah satu aktor Bom Bali 1 yang kini dipenjara seumur hidup karena aksinya, menceritakan bagaimana Imam Samudera dan Mukhlas, 2 pemimpin misi Bom Bali 1, tidak bertanggung jawab ketika anak buahnya, Amrozi, tertangkap polisi.
Ketika tahu Amrozi tertangkap polisi, Ali Imron langsung pergi ke Gresik untuk menemui pemimpinnya yakni Imam Samudera dan Mukhlas.
Ali Imron berharap akan ada arahan jelas dari 2 orang itu di tengah situasi genting yang dihadapi kelompoknya.
“Saya laporan ke Mukhlas sebagai pimpinan sama Imam Samudera (sebagai) pimpinan lapangan. Apa Mukhlas memutuskan (setelah tahu Amrozi tertangkap)? ‘Kalau gitu kita lari sendiri-sendiri.’,” sebut Ali Imron meniru ucapan Mukhlas kepadanya kala itu.
Ali Imron terkejut mendengar jawaban dari Mukhlas. “Wah, ini amir (pemimpin) macam apa ini?” ujar Ali Imron dalam acara talk show yang tayang di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored.
“Padahal maunya itu Mukhlas menentukan. ‘Ayo kita menyusun kekuatan lagi!’ Maunya saya begitu,” tutur Ali Imron menambahkan.
Ali Imron kemudian memutuskan kabur ke sebuah desa terpencil di Kalimantan yang nantinya menjadi lokasi penangkapannya oleh polisi.
Ali Imron yang sudah tidak yakin dengan cara jihad yang dilakoninya itu tidak melawan sama sekali ketika ditangkap polisi.
Ketika Mukhlas dan Amrozi dihukum mati, Ali Imron mendapatkan hukuman lebih ringan yakni penjara seumur hidup karena menyesali perbuatannya dan meminta maaf. (Web Warouw)