KUPANG – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebutkan sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dilindungi atau dibekingi oknum yang punya kekuasaan. Dia mengatakan negara tak boleh kalah dengan sindikat tersebut.
“Saya selalu sampaikan bahwa negara tidak boleh kalah, negara harus hadir, hukum harus bekerja. Bagaimana mungkin negara yang memiliki aparat, tapi penempatan PMI dikendalikan oleh mafia dan sindikat. Ini memalukan,” kata Benny di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Senin (18/9/2023).
Dia mengatakan peran oknum-oknum tersebut membuat sindikat TPPO sulit disentuh oleh hukum di Indonesia. Benny mengaku sengaja buka-bukan karena sudah banyak korban TPPO berjatuhan.
“Saya sering katakan. Tiga tahun saya menyuarakan ini bahwa kenapa sindikat penempatan ilegal ini sulit disentuh oleh hukum karena selalu dibekingi oleh oknum-oknum yang memiliki atribut kekuasaan,” tegasnya.
Kepada Bergelora.com.di Kupang dilaporkan, Benny memaparkan kasus kematian PMI di Malaysia dalam tiga tahun terakhir sudah mencapai 2.345 kasus. Selain itu, ada PMI yang mengalami sakit seperti cacat fisik, hilang ingatan, dan depresi ringan hingga 3.583 orang, serta ada 105.758 orang yang dideportasi. Namun dia mengatakan hampir 85% pkasus tersebut karena PMI berangkat secara ilegal.
“Untuk NTT merupakan provinsi tertinggi dengan angka kepulangan jenazah. Rata-rata mereka berangkat pada 10 tahun hingga 12 tahun lalu secara ilegal,” terangnya. (Gregory P)