PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menuding, Amerika Serikat dan Negara Barat menggunakan militer Ukraina untuk memperluas cakupan intervensi militernya secara global.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Pyongyang, Korea Selatan dan AS sebelumnya telah menuduh Korea Utara mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia melawan Ukraina.
Para ahli mengatakan, Kim Jong Un sangat menginginkan teknologi canggih Rusia, ditambah pengalaman tempur untuk pasukannya, sebagai balasannya.
Meski demikian, Korea Utara membantah pengerahan itu, dan Kim Jong Un tidak menyebutkannya dalam pidato kepada komandan batalion yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea KCNA.
“AS dan Barat menggunakan konflik di Ukraina untuk memperluas cakupan intervensi militer mereka secara global,” kata Kim.
“Mereka juga mencoba untuk meningkatkan pengalaman tempur mereka, dengan Ukraina digunakan sebagai pasukan kejut melawan Rusia,” imbuh dia.
Ia juga menyatakan bahwa bantuan militer berkelanjutan AS ke Ukraina menimbulkan kekhawatiran Perang Dunia III. Kim berjanji negaranya akan memperkuat pertahanan senjata nuklirnya tanpa batas.
Peringatannya muncul setelah Seoul mengatakan minggu lalu bahwa pasukan Korea Utara telah mulai terlibat dalam operasi tempur bersama pasukan Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina.
“Kim kemungkinan akan ada pengerahan pasukan tambahan untuk mendukung perang Rusia di Ukraina,” kata Hong Min, analis senior di Institut Korea untuk Penyatuan Nasional.
Selain itu, Korea Utara baru-baru ini juga menembakkan rudal balistik dan menguji ICBM berbahan bakar padat baru.
Pengerahan pasukan negara bersenjata nuklir itu ke Rusia telah menyebabkan kegaduhan di Korea Selatan. Diketahui, Korsel sejauh ini menolak seruan untuk mengirim senjata mematikan ke Kyiv. Tetapi baru-baru ini mengindikasikan akan mengubah kebijakan baru tanpa ketentuan. (Web Warouw)