JAKARTA – Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, membantah isu bahwa investasi di Indonesia dikuasai oleh China. Bahlil menjelaskan ada banyak negara yang sudah menaruh investasi di Indonesia.
Saat mengisi kuliah umum di Perguruan Tinggi Nadhatul Ulama di Universitas Islam As-Syafi’iyah, Jawa Barat, Bahlil awalnya mengatakan bahwa pada kuartal I-2024, Indonesia menaruh target investasi sebesar Rp 1.650 triliun. Realisasi investasi pun sudah mencapai Rp 401,5 triliun atau 24% dari target. Menurutnya, jumlah itu sangat banyak.
“Kalau uang itu dirupiahkan di dalam gedung ini tidak cukup untuk ditampung,” kata Bahlil di akun YouTube Kementerian Investasi, Jumat (31/5/2024).
Kepasa Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, dia kemudian menjelaskan, bahwa ada sejumlah negara yang menaruh banyak investasi di Indonesia. Pada 2023, negara terbanyak pertama adalah Singapura, posisi kedua adalah China. Menyusul berikutnya adalah Hong Kong, Jepang, Malaysia, Amerika. Uni Eropa bahkan sudah masuk dalam daftar 10 negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia.
Oleh sebab itu berkaca dari data yang ada, Bahlil membantah jika ada satu negara tertentu yang menguasai jumlah investasi di Indonesia.
“Jadi kalau ada yang berbicara investasi kita hanya dikuasi satu negara tertentu yaitu China itu bohong besar karena (ada) datanya ini. Dan data ini di negara yang punya cuma dipunyai kementerian investasi,” bebernya.
Di sisi lain, Bahlil pun menjelaskan penyebab Singapura menjadi negara dengan investasi terbanyak di Indonesia. Ia mengatakan bahwa investasi dari Indonesia sebetulnya tidak berasal dari uang orang Singapura tapi berasal dari uang orang Indonesia.
“Sebagian adalah uang orang Indonesia yang ditaruh di Singapura baru diinvestasi di Indonesia. Singapura menjadi hub pembangunan investasi kita,” pungkasnya. (Enrico N. Abdielli)