JAKARTA – Suhendra Ratu Prawiranegara Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum (PU) melakukan klarifikasi terkait pemeriksaan atas dirinya yang dilakukan petugas Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Kamis (31/8).
Suhendra kepada Bergelora.com, Minggu (3/9) mengakui memang saat berada di Bandara Soetta di pintu keluar terminal 2D tejadi keributan kecil antara dirinya dengan petugas bandara.
Keributan itu terjadi saat dirinya sudah lolos pemeriksaan X-Ray lalu dipanggil kembali oleh petugas.

“Saat itu ada dua orang rombongan saya sedang diperiksa petugas bandara, saya sudah lolos pemeriksaan X-Ray dan berjalan ke pintu keluar, artinya kan sudah tidak ada masalah dengan saya. Namun tiba-tiba saya dipanggil petugas Bandara itu. “Hei…bapak juga ke sini!” ujar Suhendra meniru ucapan petugas.
Petugas bandara lalu minta barang bawaan Suhendra diperiksa secara manual.
“Saya kaget dan agak sedikit emosi, mengapa barang saya diperiksa padahal sudah lolos dari X-Ray dan saya katakan saya baru saja dari SEA Games tugas untuk negara, menghadiri undangan penutupan SEA Games di Malaysia,” ujar Suhendra lagi.

Suhendra kepada Bergelora.com juga mengklarifikasi koper yang diperiksa petugas bandara bukan koper miliknya dan tas branded yang diperiksa petugas bandara juga bukan miliknya melainkan tas milik salah seorang anggota rombongan yang bersama dirinya.
“Saya hanya membawa tas plastik seperti goody bag dan tidak ada barang branded yang saya bawa,” ujar Suhendra.
Dan Suhendra menegaskan kembali bahwa saat peristiwa itu terjadi dirinya sudah hendak melangkah ke pintu keluar bandara dan tidak ada masalah dengan barang bawaannya setelah melewati X -Ray.
”Saya heran mengapa saya tiba-tiba dipanggil lagi dan diperiksa lagi,” tandas Suhendra.
Namun petugas yang jaga saat itu malah bertanya SEA Games itu apa? “Masak sekelas petugas Bandara Soetta tidak tahu SEA Games itu apa?” tambah Suhendra.
Yang membuat Suhendra agak emosi, karena petugas bandara memperlakukan dia seolah-olah seperti penyelundup narkoba atau pelaku kriminal. “Sepertinya saya ini ‘penyelundup’ begitu sudah di depan pintu keluar dipanggil lagi,” tandas Suhendra.
Tidak hanya itu, Suhendra juga menilai petugas bandara Soetta juga seolah menerapkan standar ganda. “Mengapa cuma saya dan dua orang yang bersama saya yang diperiksa, sepertinya ada diskriminasi, sedangkan ada orang lain waktu itu kok tidak diperiksa?,” ujar pria asal Jogyakarta itu.
Padahal menurut Suhendra, waktu itu barang bawaannya hanya koper kecil dan tidak ada yang istimewa, lebih-lebih barang bawaan tersebut sudah lolos dari pemeriksaan X-Ray. “Yang lebih membuat jengkel usai pemeriksaan kembali tidak ada permintaan maaf dari petugas bandara, saya tunggu katanya pimpinannya mau menjelaskan ke saya sampai sekarang, Sabtu (2/9) juga tidak ada,” ujar Suhendra. (Web Warouw)