Sabtu, 5 Juli 2025

TEGA KORBANKAN EROPA NIH..! Sabotase AS Ledakkan Nord Stream Dapat Menyebabkan NATO Ditinggal Negara Anggota

JAKARTA- Keputusan Amerika Serikat ’ untuk meledakkan pipa gas alam Nord Stream mungkin memiliki efek merugikan pada persatuan NATO. Demikian wartawan investigasi Seymour Hersh yang awal bulan ini menyampaikan paparannya tentang sabotase Nord Stream itu.

Pipa gas Nord Stream di kota Lubmin, Jerman. (Sputnik)

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan satu outlet media digital Kanada, Hersh berpendapat bahwa Biden “melakukan kesalahan besar” dengan menghancurkan pipa-pipa yang memberi Jerman gas alam yang sangat dibutuhkan.

“Dia (Biden) memberi tahu Jerman dan NATO ‘Ketika dorongan datang untuk mendorong, saya akan melemparkan Anda ke dinding. Anda bisa kedinginan, saya tidak peduli. Jika Anda tidak memberikan cukup uang ke Ukraina, persetan dengan Anda’, ” kata wartawan itu.

Dia menambahkan bahwa “pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi negara pertama yang meninggalkan NATO? ”
Hersh juga berpendapat bahwa Biden “berbohong sekarang untuk mendorong kita ke dalam perang,” membandingkan tindakannya dengan tindakan Presiden AS ke-36 Lyndon B. Johnson yang menggunakan serangan palsu terhadap kapal perang AS di Teluk Tonkin sebagai dalih untuk memasuki Perang Vietnam pada tahun 1964.

Berkedok Latihan Militer

Sputnik melaporkan dimuat Bergelora.com di Jakarta, sebelumnya pada bulan Februari, Hersh mengungkapkan kepemimpinan Amerika Serikat yang mengatur penghancuran pipa gas alam Nord Stream 1 dan 2 pada akhir September 2022.

Mengutip sumber yang akrab dengan perencanaan operasi ini, Hersh mengklaim bahwa penyelam Angkatan Laut AS menanam peledak di pipa selama musim panas 2022 di bawah kedok latihan militer NATO di Laut Baltik. Bahan peledak itu kemudian dilaporkan diledakkan dari jarak jauh tiga bulan kemudian untuk menghindari kecurigaan terhadap para pelaku.

Video ilustrasi.media China menggambarkan sabotase Nord Stream: 

Sementara itu, Jerman sekarang mempertimbangkan kemungkinan menggunakan pipa yang tersisa dari konstruksi Nord Stream 2 – yang saat ini disimpan di pulau Rugen Jerman – untuk membangun pipa mengangkut gas alam cair dari terminal LNG yang belum dibangun, media Jerman telah melaporkan.

Situasi ini, bagaimanapun, diperumit oleh sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan Uni Eropa terhadap Rusia di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, karena pipa-pipa itu milik perusahaan energi raksasa Rusia Gazprom, salah satu entitas yang terkena sanksi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru