Sabtu, 18 Oktober 2025

TERUS BERTAMBAH NIH..! Korban Keracunan MBG di Cisarua Jabar Hampir 500 Orang

BANDUNG — Jumlah korban dugaan keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, hingga pukul 14.22 WIB mencapai 449 siswa dari sejumlah sekolah dan bisa terus bertambah.

Dari jumlah tersebut, 54 korban masih menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas kesehatan.

Koordinator Posko SMPN 1 Cisarua, Aep Kunaefi mengatakan bahwa situasi di posko utama kini mulai kondusif.

“Posko di sini sudah mulai reda kedatangan yang terdampak. Kita tetap siaga,” ujar Aep saat ditemui di lokasi, Rabu (15/10).

“Update korban sampai dengan pukul 14.22 WIB ada 449. Dirawat ada 54,” sambung dia.

Seorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025).(Ist)

Menurut Aep, para korban yang sebelumnya mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing, sebagian besar sudah mendapatkan penanganan cepat dari tim medis dan petugas kesehatan yang disiagakan di sekolah maupun puskesmas terdekat.

Pihak sekolah bersama petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat terus memantau perkembangan kondisi para siswa serta menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.

Pantauan di lapangan pada pukul 16.00 WIB, suasana di lingkungan SMPN 1 Cisarua mulai berangsur tenang.

Kelas yang sebelumnya dijadikan ruang perawatan bagi para siswa kini tampak mulai kosong.

Beberapa ambulans yang sejak pagi berjaga di halaman sekolah kini jumlahnya tidak sebanyak sebelumnya. Area parkir pun terlihat lebih lenggang dibandingkan saat puncak kedatangan korban pada pagi hari.

Petugas menggendong siswa korban yang diduga keracunan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di posko penanganan keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). (Ist)

Guru pun Ikut Tumbang

Dilaporkan empat guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menjadi korban terbaru dalam kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Para guru ini kini tengah mendapatkan perawatan di Posko Keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua, menyusul puluhan siswa dari berbagai sekolah yang sebelumnya mengalami gejala serupa.

Dua guru berasal dari SD Negeri 1 Barukai dan dua lainnya dari SD Negeri 1 Garuda. Kepala SDN 1 Barukai, Supriatna, mengatakan bahwa dua guru di sekolahnya yang menjadi korban adalah Feni Shaila dan Bella Nurfadilah.

“Ada dua orang guru di kami, yang satu sudah dirujuk ke rumah sakit, yang dirujuk itu Ibu Feni,” kata Supriatna di Posko SMPN 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025).

Bagaimana Kronologi Guru Ikut Jadi Korban? Supriatna menjelaskan bahwa hanya salah satu guru, Feni, yang ikut mencicipi menu MBG pada Selasa (14/10/2025).

“Yang satu tidak tahu, karena sugesti atau memang lagi tidak enak badan, karena kemarin tidak mencicipi MBG. Tapi ada gejala, kita bawa saja ke sini biar ditangani,” ujarnya.

Sekolahnya, kata Supriatna, menerima sebanyak 471 paket makanan MBG. Menu yang disajikan berupa nasi putih, tahu goreng, daging ayam, sayur, dan sepotong buah melon.

Selain dua guru, terdapat enam murid yang juga mengalami gejala keracunan seperti mual dan pusing sehari setelah mengonsumsi makanan tersebut.

“Baru mulai ada gejala jam 9 atau jam 10 tadi, baru kelihatan ada indikasi gejala ke arah keracunan,” jelas Supriatna.

Penanganam korban keracunan MBG di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. (Ist)

Menurutnya, salah satu guru sempat menolak dibawa ke rumah sakit meski merasakan pusing dan mual. Namun, melihat kondisinya yang memburuk, akhirnya guru tersebut bersedia dirujuk.

“Tadinya tidak mau dibawa ke rumah sakit. Melihat kondisinya, dipaksa mau juga, sekarang sudah dibawa,” tambahnya.

Selain guru SD Barukai, Supriatna mengonfirmasi bahwa dua guru dari SD Negeri 1 Garuda juga dirawat di Posko Keracunan MBG.

“Betul tadi memang ada dua guru dari SD Garuda yang ditangani di sini,” ujarnya.

Gelombang keracunan akibat program MBG di wilayah Cisarua terus meluas. Setelah ratusan siswa SMPN 1 Cisarua tumbang, kini korban datang dari jenjang SD hingga SMK.

Pantauan di Posko SMPN 1 Cisarua pada Rabu pagi menunjukkan sejumlah siswa berdatangan dengan keluhan mual, pusing, dan sakit perut.

Ruang-ruang kelas di sekolah tersebut diubah menjadi ruang perawatan darurat. Salah satu korban, Athafaris (7), siswa SDN Garuda, juga mengalami gejala setelah menyantap menu MBG yang dikirim dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa.

“Kemarin makannya habis katanya dan enggak ngerasa. Baru tadi pas olahraga ngeluh pusing sama sakit perut,” kata Nanda Warlina (24), ibu Athafaris.

Menu MBG yang dimakan Athafaris terdiri dari ayam blackpepper, tahu goreng, capcay dengan wortel dan brokoli, serta potongan melon.

Kasus keracunan MBG di Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat. (Ist)

“Kayaknya ke depan anak saya enggak akan makan MBG lagi, setop aja,” tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Asep Sehabudin, menyebut gejala keracunan pada sejumlah siswa baru muncul pagi hari setelah konsumsi makanan MBG.

“Hari ini agak meningkat, siswa semalam yang belum merasakan ada mual sakit perut pusing tadi pagi baru merasakan dan berdatangan ke SMPN 1. Kita siapkan beberapa ruangan lagi,” ujarnya.

Data terakhir hingga pukul 09.00 WIB mencatat sekitar 182 siswa mengalami gejala keracunan.

Supriatna menilai bahwa program Makan Bergizi Gratis sebenarnya memiliki tujuan positif. Namun, ia menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh agar peristiwa serupa tidak terulang.

“Karena ini program pemerintah, bagus, tapi mungkin tinggal evaluasi kontrol ke semua dapur SPPG sehingga menu MBG yang dikirim ke sekolah itu bisa dijamin keamanan untuk kesehatan siswa seluruh Indonesia,” ujarnya.

Keracunan MBG di Padalarang

Sebanyak 5 orang siswa dari dua sekolah di Desa Pdalarang, Kecamatan Padalarang mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG pada Rabu (14/10/2025) pagi. (Ist)

Kepada Bergelora.com di Bandung juga dilaporkan, kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, meluas ke wilayah Padalarang. Sebanyak lima orang siswa dari dua sekolah di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG pada Rabu (14/10/2025) pagi.

“Koordinasi dengan pihak Puskesmas Jayamekar, bahwa betul ada indikasi itu adalah siswa yang keracunan MBG dengan gejala mual, muntah, dan pusing,” ujar Kepala Desa Jayamekar, Siti Khoeriyah, saat dikonfirmasi.

Mereka dievakuasi ke Puskesmas Jayamekar setelah mengeluh gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah mengonsumsi MBG.

Dari data yang dihimpun Puskesmas Jayamekar, 5 siswa pertama itu terdiri dari 3 siswi SMP Karya Prestasi Mandiri dan 2 siswi SMK Widya Karya.

“Kemungkinan jumlahnya bisa bertambah mengingat jumlah penerima MBG lebih banyak,” kata Siti.

Mereka diduga mendapat menu paket MBG yang diolah oleh dapur MBG milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Padalarang dari Yayasan Lingga Sunda Nusantara di Kampung Kepuh RT 03 RW 10 Desa Padalarang.

Dapur tersebut mengolah dan mendistribusikan paket menu MBG sebanyak 3.363 porsi untuk 12 sekolah di Desa Padalarang.

Siti menjelaskan, meski dirawat di Puskesmas Jayamekar, tidak ada satu sekolah pun di Desa Jayamekar yang menerima distribusi dari dapur tersebut.

“Siswa yang keracunan semuanya adalah siswa yang sekolah di Desa Padalarang. Jadi, memang tidak ada sekolah di desa kami yang menerima. Hanya saja dievakuasi ke Puskesmas Jayamekar,” ujarnya. (Halomoan)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru