Senin, 15 September 2025

Tito Karnavian : Densus 88 Berjuang Demi NKRI

JAKARTA- Komjen Pol Tito Karnavian selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta semua pihak tidak menyalahkan Densus 88 Antiteror Polri atas kematian terduga teroris, Siyono. Diungkapkannya bahwa Densus 88 bekerja untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Mereka berjuang demi NKRI, tolong mereka jangan terlalu dipojokkan. Lihat permasalahan dengan objektif. Terorisme ancaman bagi kita semua,” ungkapnya kepada Pers di Jakarta, Kamis (14/4)

Ia menuturkan bahwa tugas anggota Densus 88 sangatlah berat. Ia mengisahkan saat bertugas di Poso beberapa tahun lalu.

“Kami buat DPO (Daftar Pencarian Orang), mereka (kelompok teroris) juga buat DPO. Kami DPO mereka. Jadi bertarung nyawa lagi, ditarget lagi. Kami jadi TO (target operasi) mereka,” ujar Tito yang pernah menjadi Kepala Densus 88 itu.

Jenderal bintang tiga itu menambahkan risiko besar anggota Densus 88 tidak sebanding dengan remunurasi yang mereka terima setiap bulannya.

“Hanya Rp2 juta per bulan. Teman-teman di Densus 88 bekerja. Tolong dipahami betul, mereka bekerja demi nusa bangsa,” tegasnya.

Tugas berat dan kecilnya remunerasi anggota Densus 88 menjadi masalah di internal dan pribadi anggota.

“Berapa banyak juga anggota Densus yang cerai, karena keluarga mereka ditinggal berbulan-bulan, sementara uang diberikan sekadarnya,” kisahnya.

Sikap NU

Sebelummnya dengan tegas, Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siroj menerangkan bila Nahdlatul Ulama mendukung sepenuhnya sikap pemerintah dalam menumpas pelaku terorisme.

“NU bersama negara. Siapapun yang merongrong, membahayakan negara, NU mendukung negara (untuk) memberantas itu semua,” terang sosok yang karib disapa Kiai Said saat dimintai keterangan terkait kasus Siyono (8/4).

Terkait kasus Siyono, Kapolri Badrotin Haiti menurut Kiai Said sudah menetapkan secara resmi bahwa Siyono sebagai salah seorang teroris.

“Bahkan pimpinan teroris. Pimpinan kelompok kedua dan anggotanya ada lima orang. Dan kami sangat percaya terhadap Polri dalam hal ini,” lanjutnya.

NU mempercayakan sepenuhnya kepada aparat kepolisian dan badan-badannya atas kasus terorisme, termasuk soal Siyono.

“Jadi menurut NU, Siyono adalah teroris. Kalau itu kebijakan negara, NU bersama negara. Dan Densus adalah perangkat negara yang diberi tugas untuk membasmi teroris,” kata Kiai Said.

Kiai Said juga menyatakan jika bahwa terorisme adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah semata.

“Terorisme adalah tanggung jawab kita semua, bukan hanya pemerintah saja,” tandasnya seperti diwartakan nu.or.id. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru