JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan setidaknya ada lima sumber kebocoran anggaran negara. Salah satunya adalah dari praktik perjudian online.
Presiden menyatakan, sudah mempelajari angka-angka kebocoran yang dimaksud. Menurut Presiden, kebocoran anggaran itu menyebabkan kekayaan negara tidak bisa dinikmati masyarakat Indonesia.
“Kita harus berbuat yang lebih teliti lagi, kita harus bekerja yang lebih berani lagi, saudara-saudara sekalian, yang terutama kita harus berani untuk berjuang menghasilkan pemerintahan yang bersih, pemerintahan yang sungguh-sungguh bekerja untuk rakyat Indonesia,” ujar Prabowo saat memberikan pidato pada puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Jakarta Timur, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/11/2024).
“Kebocoran dari korupsi, dari judi online, dari penyeludupan, dari segala macam manipulasi, segala macam bentuk penipuan dan curang-mencurangi. Mengakibatkan kekayaan kita banyak yang hilang, yang tidak bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia,” tegasnya.
Oleh karenanya, Presiden menyatakan akan memperbaiki kebocoran anggaran yang terjadi.
Kepala Negara mengaku sudah berkoordinasi dengan para menterinya dan memiliki strategi yang akan diterapkan.
“Ini yang kita bertekad memperbaiki dan saya sudah lihat angka-angkanya dan saya sudah bekerja keras dengan para menteri. Kita punya strategi, kita yakin kita akan memperbaiki hal ini,” tambah Presiden Prabowo.
Meski begitu, dalam pemaparannya, Presiden tidak menjelaskan secara perinci berapa total anggaran yang bocor.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memperkirakan potensi perputaran uang dari transaksi judi online bisa mencapai Rp 700 triliun jika langkah intervensi tidak dilakukan. Data tersebut berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK).
“Data dari PPATK menunjukkan perputaran uang judi online hampir Rp 400 triliun. Tanpa upaya pencegahan, perputarannya bisa mencapai Rp 700 triliun,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria, dalam Pelantikan Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur Periode 2024-2028 di Surabaya, Rabu (20/11/2024), seperti dikutip dari Antara.
Pemerintah, kata Nezar, terus bergerak memblokir akun-akun judi online yang bermunculan setiap hari. Sosialisasi tentang bahaya judi online juga digencarkan untuk meningkatkan literasi masyarakat.
“Kita terus meningkatkan literasi anti judi online di masyarakat,” ucap Nezar.
Langkah ini bertujuan agar masyarakat memahami risiko bermain judi online dan tidak lagi tergoda. Upaya pemberantasan membutuhkan kolaborasi lintas lembaga, termasuk pemerintah daerah.
Nezar menegaskan pentingnya kerja sama erat agar pemberantasan lebih menyeluruh dan efektif.
“Pemberantasan lebih menyeluruh membutuhkan kolaborasi semua lembaga,” ujar Nezar.
Terlalu Banyak Kebocoran APBN dan Korupsi
Kepada Brgelora.com.di Jakarta dilaoorkan sebelumnya, – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa banyak anggaran APBN mengalami kebocoran dimana-mana. Hal ini harus segera diperbaiki bila ingin Indonesia menjadi negara maju.
“Kita harus berani mengakui terlalu banyak kebocoran-kebocoran dari anggaran kita, penyimpangan-penyimpangan,” ungkap Prabowo dalam pidato kenegaraan pertamanya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Ia bilang, korupsi jadi biang keladi kebocoran anggaran negara. Praktik kolusi pun masih marak di kalangan para birokrat pemerintahan. Banyak para pejabat pemerintah bersekongkol dengan pengusaha-pengusaha swasta nakal yang menggerogoti uang pajak rakyat. Ini adalah realita yang harus segera diakhiri.
“Kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan dengan pengusaha-pengusaha yang nakal, pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik,” ucap Prabowo.
“Janganlah kita takut untuk melihat realita ini. Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan. Terlalu banyak saudara-saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan,” ujar Prabowo.
Mantan Danjen Kopassus ini bercerita, dirinya yang rajin berkeliling Indonesia, lazim menemui rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ia juga melihat banyak anak sekolah yang tidak mampu membeli seragam, bahkan sekadar untuk makan sehari-hari.
“Janganlah kita takut untuk melihat realita ini. Kita masih melihat sebagian saudara-saudara kita yang belum menikmati hasil kemerdekaan,” tegasnya. (Web Warouw)