Sabtu, 8 Februari 2025

UDAH KASEP MBAK..! Megawati Ajak Berembuk, Jadikan MPR Lembaga Tertinggi

JAKARTA – Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengajak semua pihak untuk mendiskusikan kembali ihwal MPR dikembalikan sebagai lembaga tertinggi negara.

Menurut dia, hal itu perlu dipikirkan mengingat arah negara saat ini tidak jelas meski Pancasila tetap menjadi Dasar Negara.

“Persoalan kita ini, kita enggak jelas, Pancasila enggak dijalankan secara konsekuen, nasionalismenya juga enggak ngerti saya, jadi maunya apa? Ayo kita rembuk,” kata Megawati saat berpidato kebangsaan di acara Mukernas Perindo, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Megawati kemudian menyarankan agar MPR dijadikan sebagai lembaga tertinggi negara. Hal ini pun menurutnya sudah disampaikan berulang kali. Ia menilai, jika jadi lembaga tertinggi, MPR bisa digunakan untuk mendiskusikan masalah kebangsaan.

“Makanya saya bolak-balik bilang MPR itu, mbok jadikan tertinggi, untuk rembuknya masalah kebangsaan, bukan yang cere-cere (remeh-remeh),” ungkap Presiden kelima RI ini.

Akan tetapi, kata Megawati, tidak ada partai politik yang mau menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi.

Padahal, menurut dia, saat ini menjadikan MPR sebagai lembaga tertinggi merupakan kebutuhan bangsa.

“Dengan demikian, kita punya arah yang sama, republik ini mau dikemanakan,” ucap Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.

Jadi Indonesia Raya

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Megawati Soekarnoputri juga menyinggung soal tag line ‘Indonesia Maju’. Megawati menilai tag line yang paling otentik yakni ‘Indonesia Raya’.

Awalnya, Megawati setuju jika ‘Indonesia Raya’ abadi di lagu Indonesia Raya. Dia menyinggung saat ini beberapa negara kehilangan tanah airnya.

“Kalau tadi ada Indonesia Rayanya harus abadi saya sangat setuju dinyanyian Indonesia Raya. Kebayang tidak dalam ilmu geopolitik banyak bangsa yang kehilangan tempat tanah airnya, terpecah belah, seperti Palestina. Ini mudah-mudahan, sudah diterima di PBB dan segera menjadi anggota tetap,” ujar Megawati di Mukernas Perindo, Selasa (30/7/2024).

Megawati kemudian menyinggung tag line ‘Indonesia Maju’. Megawati mengaku sudah menyampaikan ke Presiden Jokowi kenapa tidak memakai tag line ‘Indonesia Raya’ saja.

“Saya mengatakan tidak konsisten, saya bilang pada Pak Jokowi kenapa sih mesti Indonesia Maju, mbok ya sudah Indonesia Raya, itu yang diharapkan, diinginkan pendiri kita. Jadi Bung Karno kan selalu mengatakan waktu itu, saya masih SD, kamu mesti ingat kalau kita merdeka ini tujuannya adalah menuju ke sana,” jelas Mega.

“Yang sedang kita bangun adalah jembatan emasnya, jadi saya pikir ngapain bangun jembatan emas ya, tapi lama-lama makin saya dewasa saya mengerti bahwa itu hanya arah, berati suatu saat yang Indonesia Raya yang ada di sana itu saya sampai pikir, wow itu mungkin emasnya seperti apa,” imbuhnya.

Megawati lalu menyadari pernyataan dari ayahnya itu. Dia menceritakan momen ketika bercerita dengan Profesor asal Prancis soal lantai kerajaan Majapahit yang terbuat dari emas.

“Saya nanya, karena bertemu waktu saya Presiden, saya nanya itu, kamu ambil dari mana? ‘Mega itu datang dari prasasti di Borobudur’. Jadi saya dapat membayangkan bahwa Indonesia ini memang kaya raya,” tuturnya.

“Dari kecil saya diomongkan oleh bapak saya. Jangan lupa, Indonesia itu adalah namanya sebuah untaian zamrud khatulistiwa, karena teringat terus saya cari di ensiklopedia. Jadi zambrud termasuk yang mahal. Dan saya sangat yakin kita ini Indonesia Raya,” ucap Mega. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru