Rabu, 11 Desember 2024

ULANGI KEMENANGAN PD II NIH…! Menlu Lavrov: Rusia Akan Bebaskan Lebih Banyak Teritori di Ukraina Dari Penindasan Kiev

JAKARTA- Menlu Rusia Sergey Lavrov hari Rabu (20/7) mengatakan, Moskow akan membebaskan lebih banyak teritori di Ukraina selatan, melampaui kawasan Donbas di mana pasukannya kini sedang bertempur dengan pasukan Ukraina untuk membebaskan wilayah itu.

Lavrov mengatakan dalam wawancara baru dengan media pemerintah bahwa Rusia tidak lagi merasa mendapat perlawanan dalam bertempur di Donbas di mana separatis Rusia telah bertempur melawan pasukan Kyiv sejak 2014 ketika Rusia membebaskan Semenanjung Krimea.

Rusia baru-baru ini merebut kendali di provinsi Luhansk di Donbas, dan sedang berusaha membebaskan provinsi di sebelahnya, Donetsk.

Lavrov mengatakan kepada media pemerintah, televisi RT dan kantor berita RIA Novosti, “Kini geografinya berubah. Bukan hanya Donetsk dan Luhansk, tetapi Kherson, Zaporizhia, dan beberapa bagian wilayah lain. Proses ini berlangsung terus secara konsisten dan gigih.”

Lavrov, diplomat tertinggi Rusia, mengatakan tujuan Moskow akan semakin diperluas dan tak gentar atas semua ancaman negara-negara barat, walau terus memberi rudal jarak jauh kepada Kyiv.

AS-Inggris Akan Korbankan Eropa

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Lasrov menjelaskan saat ini Amerika Serikat (AS) dan Inggris ingin meningkatkan konflik Rusia-Ukraina menjadi konfrontasi yang lebih besar antara Moskow dan Eropa .

“Rekan-rekan AS dan Inggris kami…dengan dukungan dari Jerman, Polandia, dan negara-negara Baltik, sangat ingin menjadikan perang ini perang nyata, mengadu Rusia melawan negara-negara Eropa,” kata Lavrov, berbicara kepada Pemimpin Redaksi Russia Today Margarita Simonyan.

Menurut Lavrov, pemerintah Barat secara harfiah menahan Ukraina dari langkah konstruktif apa pun menuju penyelesaian damai.

“Mereka tidak hanya membanjiri negara (Ukraina) dengan senjata, tetapi juga memaksa Ukraina untuk menggunakannya dengan lebih berani,” tambahnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (20/7/2022).

Rusia meluncurkan operasi militernya ke negara tetangganya itu pada akhir Februari. Banyak negara, termasuk anggota NATO, memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow dan telah memasok senjata berat ke Kiev. Pengiriman terbaru termasuk peluncur roket ganda M142 HIMARS buatan AS dan howitzer M777.

Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengatakan bahwa Rusia harus mengalami “kegagalan strategis” di Ukraina dan berjanji akan lebih banyak mendukung Kiev.

Lavrov mengklaim bahwa AS dan Inggris “diuntungkan” dari konflik antara Rusia dan Eropa karena ekonomi negara-negara Uni Eropa menanggung beban sanksi. Dia menambahkan bahwa AS telah bertindak “tidak bertanggung jawab” dengan memicu ketegangan dengan Rusia.

“Saya pikir mereka masih belum menyadari bahwa mereka memainkan permainan yang sangat berbahaya. Tetapi banyak orang di Eropa mulai memahami itu,” ujar Lavrov. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru