JAKARTA- Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali jadi sorotan internasional, kali ini sehubungan dengan ancaman Mabes TNI terhadap sebuah situs berita, https://tirto.id/.
New York Times, yang berbasis di Amerika Serikat, Jumat (21/4) mengutip dari kantor berita The Associated Press, dengan judul Indonesia Military Threatens News Site After Coup Story. Dalam https://www.nytimes.com disebutkan TNI sedang melaporkan sebuah situs berita online ke polisi karena menuduh para jenderal TNI dan Purnawirawan merencanakan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo.
TNI memang merencanakan melaporkkan situs berita https://tirto.id/ karena memuat tulisan jurnalis investigatif, Allan Nairn dalam situs berita https://theintercept.com/
yang berbasis di New York juga dengan berjudul Trump’s Indonesian Allies In Bed With ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President.
TNI sebelumnya membantah tulisan di https://tirto.id/ itu yang berjudul Allan Nairn : Ahok Hanyalah Dalih Untuk Makar. Hal ini ditegaskan Markas Besar TNI lewat Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/4) dan dimuat Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (22/4).
Mabes TNI menegaskan, “Beredarnya isu berita yang dimuat di media online tirto.id tanggal 19 April 2017 yang berjudul Investigasi Allan Nairn : Ahok Hanyalah Dalih Untuk Makar, adalah Tidak Benar atau HOAX.”
Lebih lanjut Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menyatakan bahwa, isi berita yang dimuat di media online tirto.id tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
“Mestinya, penulis dan pihak tirto.id sebelum merelease berita tersebut mengkonfirmasi dulu ke pihak TNI,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa atas pemberitaan tersebut, Mabes TNI akan mengambil langkah hukum dengan membuat laporan kepada Kepolisian RI agar diusut dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Allan Nairn sempat me retweet sekaligus menantang pernyataan dari Mabes TNI yang ditwit @Puspen_TNI tersebut, “Dear TNI: If you want to threaten brave Indonesian reporters and publishers, please threaten me too. (TNI threatens legal action v tirto.id), (kepada TNI, jika mengancam wartawan Indonesia dan penerbitnya, tolong ancam saya juga-red),” cuitnya di akun twitternya @AllanNairn14, Jumat (21/4).
New York Times menuliskan, The Intercept, adalah situs berita yang didirikan oleh Glenn Greenwald, seorang jurnalis yang dikenal karena ceritanya tentang pengawasan publik terhadap NSA (Nasional Security Agency), Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Allan Nairm mengutip dokumen intelijen, para jenderal yang tidak disebutkan namanya dan beberapa tokoh lainnya, yang menyatakan bahwa demonstrasi besar di Jakarta melawan gubernur kristen minoritas ibukota Indonesia merupakan front luas bagi gerakan untuk menggulingkan Jokowi.
Secara terpisah, di tengah demonstrasi pada bulan Desember dan Maret, polisi Indonesia menahan total 16 orang karena dugaan makar termasuk beberapa tokoh Islam radikal.
New York Times juga menyebutkan bantahan TNI tentang tulisan di https://theintercept.com/ yang diterbitkan oleh situs https://tirto.id/ di Indonesia adalah “tidak benar” atau “HOAX”.
Dikatakan bahwa TNI melaporkan Tirto sehingga bisa “diselidiki dan dijalankan sesuai dengan undang-undang yang ada.”
New York Times menulis, dekade kekuasaan militer di Indonesia berakhir pada tahun 1998 dengan digulingkannya diktator Suharto pada masa demonstrasi massal yang dipicu oleh krisis ekonomi. Namun, TNI tetap menjadi salah satu institusi yang paling kuat dan dihormati di negara mayoritas muslim tersebut. (Web Warouw)