JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak bisa hadir dalam Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) Ke-XVI di Papua. Hal ini lantaran dirinya menjalani karantina usai melakukan kunjungan kerja ke Italia, Inggris dan Uni Emirat Arab.
“Tadinya saya akan ke Papua untuk membuka Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) Ke-XVI. Bertemu dengan atlet-atlet yang luar biasa dan tentunya pace mace kaka-kaka saudara semuanya. Namun mohon maaf, mohon maaf saya tidak dapat hadir karena saya harus menjalani karantina setelah kembali dari luar negeri,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Pekan Paralimpic Nasional (Peparnas) Ke-XVI dalam siaran virtual, Jumat(5/11).
Namun demikian, pria asal Surakarta, Jawa Tengah ini berjanji akan hadir pada saat penutupan Peparnas Ke-XVI di Papua. Hal ini karena bumi cenderawasih selalu ada di hatinya. “Tapi saya lebih memilih hadir di acara penutupan nantinya di jayapura. Karena Papua selalu ada di hati saya,” katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga berterima kasih kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang telah menggantiannya dalam pembukaan Perpanas ini. “Terima kasih kepada Bapak Wakil Presiden yang telah hadir untuk membuka perpanas ke-XVI. Saya yakin peparnas di Papua akan sukses, penuh dengan prestasi dan meriah Torang Bisa,” pungkasnya.
Diketahui, dalam pelaksanaannya, Peparnas Papua diikuti 1.985 atlet dari 33 provinsi bersaing dalam 12 cabang olahraga yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola CP, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Peparnas Papua menjadi momentum dan panggung kesetaraan bagi atlet disabilitas. Peparnas ini juga menjadi ajang unjuk kemampuan atlet disabilitas untuk terus berprestasi mengharumkan nama daerah dan bangsa. (Calvin G. Eben-Haezer)