Senin, 23 Juni 2025

WARGA DISERANG ISPA DAN DIARE..! Israel Hancurkan Tempat Persembunyian Petinggi Hamas

TEL AVIV – Militer Israel telah menghancurkan jaringan terowongan dan tempat persembunyian milik Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza. Dalam sebuah pernyataan, Militer Israel pada Jumat (29/12/2023) menyampaikan, tim Tempur Brigade Cadangan ke-14 militer Israel berhasil menemukan dan menghancurkan tempat tinggal Sinwar di dekat Kota Gaza dalam beberapa pekan terakhir.

“Terowongan itu dibangun agar memungkinkan bagi orang-orang untuk tetap berada di dalamnya dan melakukan pertempuran dalam jangka waktu yang lama,” kata Militer Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Al Jazeera tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan militer Israel tersebut.

Para pejabat Israel setidaknya telah menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Israel menyebutnya sebagai “dead man walking”.

Diserang ISPA dan Diare

Sementara itu kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Gaza, penyebaran penyakit di Jalur Gaza dilaporkan telah meningkat, terutama akibat pengungsian ratusan ribu orang di bagian selatan daerah kantong Palestina tersebut.

Dalam sebuah laporan, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Sabtu (30/12/2023) mengatakan, sekitar 180.000 orang di Jalur Gaza telah didiagnosa menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan lebih dari 136.000 kasus diare tercatat di antara penduduk.

Sementara itu, OCHA mencatat juga temuan setidaknya 55.400 kasus kutu dan kudis, serta 5.330 kasus cacar air di antara pengungsi Gaza.

Sayangnya, di situasi sulit ini, mereka menyebut, jumlah fasilitas kesehatan di Gaza sudah berkurang drastis akibat serangan Israel.

OCHA mengatakan tinggal 13 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, sembilan di antaranya berada di wilayah selatan.

“Empat rumah sakit yang berfungsi sebagian di utara telah menawarkan layanan bersalin, trauma, dan perawatan darurat,” kata mereka, dikutip dari Al Jazeera.

OCHA menambahkan bahwa fasilitas-fasilitas tersebut terus menghadapi kekurangan staf medis, ahli bedah, dan staf perawatan intensif akibat serbuan Israel. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru