JAKARTA – Pada 19 April 2025 mendatang merupakan peringatan Hari Hati Sedunia atau Hari Liver Sedunia. Momen tersebut diperingati untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan hati atau liver.
Liver merupakan salah satu organ vital yang memiliki fungsi penting, termasuk detoksifikasi racun, produksi empedu, dan pengaturan metabolisme. Namun, sering kali kita tidak menyadari ketika liver mulai bermasalah, karena gejalanya bisa samar atau dianggap sepele.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kondisi liver agar dapat melakukan deteksi dini dan tahu bagaimana cara penanganannya.
Tanda Liver Bermasalah
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, tanda liver bermasalah dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Selain itu, liver yang bermasalah juga dapat dipicu dari pola makan yang tinggi gula dan lemak jenuh.
Dilansir dari Times of India, Rabu (16/4/2025), berikut beberapa tanda peringatan yang patut diwaspadai menurut Konsultan Utama Program Hati dan HPB Rumah Sakit Apollo Wilayah Barat India, Dr Darius Mirza:
1. Penyakit Kuning
Penyakit kuning dapat ditandai dengan menguningnya kulit dan bagian putih mata. Penyakit kuning merupakan tanda peringatan paling jelas dari gangguan liver dan harus segera mendapatkan perhatian medis.
2. Sakit Perut
Sakit perut yang cukup parah atau terjadi secara terus-menerus, terutama di sisi kanan atas, dapat mengindikasikan penyakit liver. Jadi jika Anda merasakan sakit perut yang tidak wajar di area tersebut, segeralah melakukan pemeriksaan medis.
3. Pembengkakan
Pembengkakan yang dimaksud adalah penumpukan cairan di kaki, pergelangan kaki, atau perut. Pembengkakan di bagian-bagian tersebut dapat mengindikasikan adanya penyakit liver sehingga sebaiknya Anda lekas melakukan pemeriksaan medis.
4. Kelelahan Terus-menerus
Jika Anda mengalami kelelahan kronis atau kelemahan yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan istirahat atau tidur, dan hal ini terjadi cukup sering, maka bisa saja liver Anda mulai bermasalah.
5. Kehilangan Selera Makan
Penurunan nafsu makan yang signifikan atau penurunan berat badan yang tidak disengaja juga dapat menjadi tanda peringatan penyakit liver. Jadi jika Anda mengalami penurunan berat badan yang tak biasa, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
6. Perubahan Kebiasaan Buang Air Besar
Perubahan kebiasaan buang air besar seperti diare, sembelit, atau tinja berwarna pucat atau justru seperti tanah liat, juga bisa menjadi tanda penyakit liver yang perlu diwaspadai.
7. Gatal
Liver yang sudah mulai bermasalah juga akan memunculkan gejala berupa rasa gatal yang datang terus-menerus (pruritus) yang tidak kunjung sembuh ketika diobati oleh obat-obatan umum.
8. Perubahan Mental
Kebingungan, kehilangan ingatan, atau perubahan kepribadian dapat menjadi tanda penyakit hati dan harus diperiksa oleh penyedia layanan kesehatan. Penting untuk diperhatikan, tanda-tanda di atas juga dapat disebabkan oleh kondisi lain. Untuk memastikan apakah gejala tersebut merupakan tanda gangguan liver, maka Anda harus melakukan pengecekan di fasilitas kesehatan.
Di samping itu, beberapa orang dengan penyakit liver mungkin tidak mengalami gejala apa pun hingga penyakit tersebut terus berkembang menjadi parah. Sehingga disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan tes fungsi hati bagi mereka yang berisiko.
Faktor Penyakit Liver
Dilansir dari Times of India, setidaknya terdapat 2 juta populasi di dunia yang meninggal karena penyakit liver. Mayoritas penderita penyakit liver karena disebabkan konsumsi alkohol berlebihan. Selain itu, obesitas dan kolesterol tinggi karena banyak mengonsumsi gula dan lemak jenuh juga merupakan risiko berkembangnya penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).
Hepatitis B dan C yang merupakan infeksi virus juga dapat menyebabkan penyakit liver kronis, termasuk sirosis dan kanker hati.
Selain itu, penyakit liver juga dapat disebabkan oleh paparan bahan kimia, obat-obatan, racun lingkungan aflatoksin (ditemukan dalam kacang tanah dan jagung yang terkontaminasi), vinil klorida (digunakan dalam pembuatan plastik), dan obat-obatan tertentu seperti asetaminofen (Tylenol) yang dapat merusak liver dan meningkatkan risiko penyakit hati. (Calvin G. Eben-Haezer)