Selasa, 16 September 2025

Woow…! Masyarakat Lampung Lega Mustofa Sudah Ditangkap KPK

Bupati Lampung Tengah, Mustofa, beberapa jam sebelum diciduk KPK, hadir di apel keamanan Pilkada di Lapangan Saburai, Bandar Lampung, Kamis (15/2). (Ist)

BANDAR LAMPUNG- Penangkapan Bupati Lampung Tengah, Mustofa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (15/2) melegakan sebagian masyarakat Lampung. Terutama masyarakat dari Lampung Tengah, yang tahu sepak terjang Mustofa selama berkuasa.

“Apalagi dia jadi calon gubernur, kalau beneran jadi, apa jadinya Provinsi Lampung. Cukup kami saja yang mengalami di Lampung Tengah,” ujar Aminah, warga Lampung Tengah, Jumat (16/2).

Ia menceritakan, bagaimana situasi masyarakat di Lampung Tengah yang dikuasai oleh preman-preman binaan Mustofa.

“Yang kata orang program ronda dengan aplikasi online, angka kriminalitas terutama pencurian justru meningkat. Yang ronda bukan masyarakat, tapi preman-preman itu. Jadi kalau ada pencurian malam hari, siang hari baru diumumkan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Idris, warga Bandar Lampung tentang aplikasi ronda yang hanya digunakan untuk mobilisasi masyarakat.

“Jadi kalau ada kunjungan Mustofa ke sebuah desa, lewat aplikasi ronda itu, rakyat disuruh datang berkumpul untuk menjemput Bupati Mustofa,” katanya.

Menurutnya selama berkuasa, tidak ada satupun pembangunan yang berarti buat masyarakat dibuat oleh Mustofa.

“Program penerangan jalan dananya dipungut dari masyarakat. Jalan semua rusak. Masyarakat merasa tidak aman,” jelasnya.

Belakangan media massa melaporkan data stunting (anak pendek) dari data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), tahun 2016 yang dirilis pada 2017. Jumlah penderita stunting di Kabupaten Lampung Tengah mencapai 59.838 jiwa.

Faktor utama adalah kemiskinan yang menyebabkan kekurangan gizi sehingga anak tumbuh tidak normal dan menderita stunting. Sementara itu, data Kemenko PMK RI menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lampung Tengah mencapai 165.67 ribu jiwa. Banyaknya warga daerah tersebut yang memiliki tingkat perekonomian rendah, menyebabkan ketidakmampuan orang tua untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kurangnya asupan gizi ibu hamil dan anak balita di keluarganya.

Aminah dan Idris berharap agar gubernur yang terpilih nanti pada Pilkada Lampung 2018 benar-benar pemimpin yang bersih, terbuka dan berani, sehingga bisa membawa perbaikan kesejahteraan rakyat khusus di Lampung Tengah dan Provinsi Lampung umumnya.

“Terima kasih KPK telah menyelamatkan masyarakat Lampung dari pemimpin yang pasti akan menyengsarakan kita. Kita musti cari pemimpin yang mencintai rakyat dengan tulus, bukan yang seperti dia (Mustofa-red)

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya, masing-masing calon gubernur Lampung telah mendapatkan nomor urutnya. Pasangan Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri mendapat nomor urut 1. Pasangan Herman HN-Sutono mendapat nomor urut 2. Pasangan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) mendapat nomor urut 3. Pasangan Mustafa-Jajuli mendapatkan nomor urut 4. (Salimah)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru