Senin, 25 September 2023

Wow! Padi Asal Indonesia Panen Di Brunei

WASAN-BRUNEI- Menteri Pertanian Brunei Dato Paduka Awang Haji Ali bin Haji Apong didampingi Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Komaruddin S. mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri acara “Panen Padi Unggul Varietas Sembada B-9” di Kawasan Pertanian, Distrik Wasan, Brunei Darusalam, Selasa (30/8) dan dilaporkan kepada Bergelora.com.

Menteri Sumber-Sumber Utama dan Pelancongan (Menteri Pertanian) Brunei Dato Paduka Awang Haji Ali bin Haji Apong dalam kesempatan tersebut mengatakan, bahwa, negaranya terbuka bagi kerjasama pertanian dengan negara manapun termasuk Indonesia, asalkan bisa menghasilkan Padi produktifitas tinggi.

“Ada sekitar 500-700 Ha sawah yang bisa digunakan untuk menanam bibit Padi, namun dengan syarat satu hektar bisa menghasilkan Padi minimal 8 ton. Infrastruktur kami sudah siap sehingga tidak ada alasan untuk tidak menghasilkan padi produktifitas tinggi,” kata Mentan Brunei.

Lebih lanjut Mentan Brunei juga menyadari, tingkat kesuburan tanah pertanian di Brunei, tidak sama dengan di Indonesia. “Namun saya yakin bahwa target 12 ton Padi/Ha bisa dicapai,” tandasnya. 

Sementara itu, Aster Kasad Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.IP., M.Sc. menyampaikan, TNI terlibat dalam panen perdana padi di Brunei, karena Pemerintah Brunei sangat mengapresiasi bahwa Bibit Padi Hibrida Sembada B-9 berasal dari Indonesia. Disamping itu hubungan antara kedua negara Indonesia dan Brunei Darusalam sangat bagus.

“Di Indonesia, TNI sudah bekerja sama dengan 21 Kementerian, tetapi sangat intens sekali dengan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, dan ini sudah tiga tahun bekerjasama, dengan Angkatan Darat sangat positif,” tutur Aster Kasad.

Dekat Dengan Rakyat

Aster Kasad juga mengatakan, salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan publik adalah mendekatkan diri kepada rakyat TNI melakukannya sejak awal karena lahir dari rahim rakyat. Kerjasama TNI dan Kementerian Pertanian membuat institusinya lebih dekat dengan rakyat karena berinteraksi lebih intens dalam rangka mendampingi petani untuk mewujudkan ketahanan pangan.

“Mengapa kepercayaan publik tinggi karena kami memiliki 53 ribu Babinsa (Bintara Pembina Desa), sementara Kementan memiliki keterbatasan jumlah penyuluh sehingga Babinsa diberikan penyuluhan untuk mendampingi petani,” ujar Aster Kasad.

Ia juga menyampaikan bahwa, para Babinsa itu diberikan pengetahuan mengenai mesin pertanian, pupuk, bibit, cara menanam, dan cara memanen sehingga bisa membantu petani.

Kedekatan yang intens itu sebenarnya bukan dalam rangka meningkatkan rating survey, namun memang sudah menjadi nafas TNI menjadi bagian rakyat.

“Kami yakin, ketika para Babinsa mendampingi petani, mereka tidak tahu kalau ada lembaga yang melakukan suvei dan hasilnya sangat positif bagi TNI,” kata Aster Kasad.

Meningkatkan Kerjasama 

Sementara itu   Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Brunei Darussalam, Nurul Qomar menginginkan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Brunei Darussalam di bidang pertanian ditingkatkan, sehingga berkontribusi bagi peningkatan Neraca Perdagangan Indonesia.

“Hubungan Indonesia-Brunei di bidang politik sudah baik, perlu ditingkatkan di bidang lain misalnya pertanian, sehingga bisa berkontribusi bagi neraca perdagangan Indonesia,” katanya.

Dubes RI untuk Brunei Nurul Qomar juga mengapresiasi bibit unggul padi yang dikembangkan PT. Biogene Plantation yang menanam di Brunei dan menghasilkan padi dengan kualitas dan kuantitas sangat baik, yaitu 8-9 ton per lot (8000-9000 meter persegi).

“Indonesia memiliki pengetahuan dan teknologi yang baik dalam meningkatkan produktifitas hasil padi, sehingga layak untuk dikembangkan di Brunei yang memiliki karakter tanah berbeda dengan Indonesia,” ujar Dubes RI untuk Brunei.

Dalam kesempatan tersebut, Nurul Qomar juga menjelaskan bahwa, tingkat kesuburan tanah di Brunei berbeda dengan Indonesia sehingga perlu usaha lebih untuk menghasilkan produktifitas padi yang tinggi. “Kita pernah mencoba menanam di Kapuas, Kalimantan Tengah, hasilnya kurang lebih sama dengan bibit padi yang ditanam di Brunei,” ucapnya.

Menurut Dubes, tidak tertutup kemungkinan terbukanya lapangan kerja bagi Warga Negara Indonesia (WNI) apabila kerjasama pertanian kedua negara bisa ditingkatkan, karena dibutuhkan penggarap lahan pertanian.   “Hal itu tergantung kebijakan Pemerintah Brunei Darussalam mengizinkan berapa luas lahan yang akan ditanami padi unggulan asal Indonesia,” ujarnya.

Turut hadir dalam acara Panen Padi tersebut, antara lain Direktur Utama PT. Biogene Plantation Bambang Purwadi Priono, Athan RI untuk Brunei Kolonel Czi Widiyanto dan Wakil Dirut PT. Biogene Nasikin.  (Kolonel Czi Berlin G.)

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,559PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru