JAKARTA – Partai Gerindra tidak setuju dengan anggapan perpanjangan bantuan pangan beras yang digulirkan pemerintah adalah bentuk cawe-cawe untuk Pilkada. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, anggapan tersebut merupakan bentuk kecurigaan yang tidak beralasan.
“Saya pikir kecurigaan yang tidak beralasan. Pilkadanya masih November lho, nanti, dan saya pikir tentunya masyarakat juga sudah pintar, tentunya hal-hal tersebut tidak akan banyak berpengaruh kalau memang ada,” kata Dasco kepada pers, Minggu (2/6/2024).
Menurut Dasco, tidak ada kaitannya antara rencana perpanjangan bantuan pangan dengan pendulangan suara untuk paslon tertentu di Pilkada.
Dasco menuturkan, perpanjangan bantuan akan bermanfaat untuk masyarakat. Ia pun tidak ingin rencana perpanjangan ini disangkut-pautkan oleh hal politik seperti Pilpres 2024.
“Bahwa kemudian program tersebut akan berlanjut tentunya akan bermanfaat buat masyarakat banyak, tentunya tidak dilihat dari kacamata politik,” tutur Dasco.
Ia lantas mengaku bingung perpanjangan bansos ini menimbulkan kecurigaan, padahal sejatinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Seharusnya kata dia, pemberian bansos sebagai bentuk kehadiran negara untuk masyarakat yang membutuhkan patut diapresiasi.
“Dalam konteks pilkada, saya bingung kemudian bagaimana cara Pak Presiden bisa memanfaatkan bantuan beras untuk Pilkada,” ungkapnya.
“Sementara kita sama-sama tahu bahwa pilkada ini kan dinamis, yang diperebutkan di daerah-daerah itu jagoannya berbeda-beda. Sementara bantuan beras itu kan merata untuk bagi yang membutuhkan,” imbuh Dasco.
Kepasa Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Presiden Joko Widodo memberikan sinyal bantuan pangan beras bakal dilanjutkan usai Juni 2024.
Diketahui, bantuan pangan ini sejatinya akan berakhir pada bulan depan. Kepala Negara akan mengumumkan nasib kelanjutan bantuan tersebut pada Juni mendatang. Namun, rencana ini dianggap merupakan bentuk cawe-cawe Jokowi menjelang Pilkada 2024.
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menilai potensi cawe-cawe Jokowi sangat besar mengingat sejumlah orang dekatnya akan maju di pilkada, mulai dari putra bungsu Kaesang Pangarep, menantu Bobby Nasution, dan sekretaris pribadi Iriana Jokowi.
“Kita bukan hanya mencium cawe-cawe, tapi melihat dengan jelas dan gamblang, basa jawane (bahasa Jawanya) cetho welo welo,” kata Djarot di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024). (Web Warouw)