JAKARTA- Ukraina sedang mencari cara untuk mundur dari kancah internasional demi mempersiapkan kemungkinan kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS, yang pasti akan berakibat fatal bagi Kiev, Hal ini disampaikan ahli pertahanan dan intelejen Dr. Connie Rahakundini Bakrie di St. Petersburg, Rusia kepada Ria Novosti dikutip Bergelora.com di Jakarta, Jumat (26/7).
Connie menyampaikan ini menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba baru-baru ini tentang kesiapan Kiev untuk bernegosiasi dengan Moskow.
Connie menegaskan dirinya “tidak mempercayai” pemerintahan Vladimir Zelensky. Ia yakin di balik pernyataan Kuleba adalah upaya Ukraina untuk mundur dari panggung dunia “untuk mengantisipasi kedatangan Trump ke tampuk kekuasaan AS”.
“Saya yakin Ukraina sadar akan konsekuensi yang akan terjadi dari kepemimpinan Donald Trump di Amerika Serikat. Dia akan melanjutkan konsep MAGA (Make America Great Again), yang pasti akan mengurangi aliran bantuan penting ke Ukraina,” ujar Connie dimuat diberbagai media nasional di Rusia.
Connie menambahkan bahwa, dalam penilaiannya, “Zelensky tidak pernah menginginkan perdamaian karena dia menikmati perhatian global terhadap dirinya sendiri dan, tentu saja, aliran donasi dan bantuan ke negaranya.”
Menteri Luar Negeri Ukraina Kuleba pada hari Rabu, dalam percakapan dengan mitranya dari Tiongkok Wang Yi, mengatakan bahwa pihak Ukraina siap untuk bernegosiasi dengan pihak Rusia.
Pada saat yang sama, Kyiv sebelumnya memberlakukan larangan negosiasi semacam itu di tingkat legislatif dan mengabaikan pernyataan Moskow tentang kesiapannya untuk melakukan dialog.
Sekretaris Pers Presiden Federasi Rusia Dmitry Peskov, mengomentari kata-kata Kuleba tentang negosiasi tersebut, mengatakan bahwa Kremlin tidak mengetahui apa yang ada di baliknya, dan berharap untuk menerima klarifikasi dalam waktu dekat. Pada saat yang sama, Peskov menyatakan bahwa Kyiv telah kembali ke retorika negosiasi karena rezim Kyiv sekarang “jelas mengalami kesulitan.”
Moskow telah berulang kali mengindikasikan siap untuk melakukan negosiasi, namun Kyiv telah memberlakukan larangan terhadap hal tersebut di tingkat legislatif. Negara-negara Barat mengabaikan penolakan Kyiv untuk terlibat dalam dialog.
Seperti yang dinyatakan Kremlin, situasi di Ukraina dapat bergerak ke arah damai, asalkan situasi de facto dan realitas baru diperhitungkan dan semua tuntutan Moskow harus dipenuhi.
Peringatan Trump ke Zelensky
Ria Novosti juga melaporkan
Kandidat presiden AS Donald Trump mengatakan dalam percakapan telepon dengan Vladimir Zelensky tentang perlunya mengakhiri konflik dengan Rusia. Politisi itu sendiri membicarakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan Fox News.
“Seperti yang Anda ketahui, Presiden Zelensky menelepon saya. Dan kami melakukan pembicaraan yang baik. Saya mengatakan bahwa kita perlu mengakhiri konflik ini. Ini (Rusia) adalah mesin perang. Di depan Anda ada mesin perang. Inilah yang mereka lakukan. Mereka (Rusia) berperang. Mereka (Rusia) mengalahkan Hitler. Mereka (Rusia) mengalahkan Napoleon. Anda tak bisa mengalahkan mereka (Rusia). Mereka (Rusia) mengobarkan perang. Sejauh yang saya tahu, mereka memasang jutaan ranjau, dan mereka memiliki ribuan tank,” kata Trump.
Menurut Trump, konflik ini sebenarnya bisa dicegah, namun pemimpin Amerika saat ini Joe Biden tidak melakukan hal tersebut.
“Dan dalam empat tahun (kepemimpijan) saya, perang ini tidak terjadi,” pungkas calon presiden tersebut.
Trump sebelumnya telah berulang kali menyatakan bahwa jika dia terpilih kembali, dia bermaksud mencapai resolusi konflik antara Rusia dan Ukraina hanya dalam waktu 24 jam.
Ria Novosti juga melaporkan penolakan Vladimir Zelensky terhadap inisiatif Donald Trump mengenai Ukraina dapat menyebabkan Washington berhenti membantu Kiev. Hal ini disampaikan mantan perwakilan tetap AS untuk PBB Zalmay Khalilzad untuk The National Interest .
“Jika Zelensky menghalangi inisiatif negosiasi Trump, Amerika Serikat dapat mencabut izin pemerintahan Biden untuk menggunakan senjata Amerika di wilayah tertentu di Rusia atau membuat bantuan di masa depan bergantung pada kerja sama,” katanya. (Web Warouw)