JAKARTA – Presiden Rusia, Vladimir Putin memberikan pesan tahun baru bersama dengan tentara Rusia yang berjuang di Ukraina.
Pada pesan tahun barunya yang disiarkan TV Rusia, Sabtu (31/12/2022), Putin mengatakan moral dan kebenaran sejarah berada di pihak Rusia.
Menurutnya, tahun ini ditandai dengan peristiwa yang benar-benar penting dan menentukan, yang menjadi perbatasan untuk meletakkan dasar bagi masa depan bersama untuk kemerdekaan sejati Rusia.
“Hari ini kita berjuang untuk melindungi rakyat kita di wilayah bersejarah kita sendiri, di entitas konstituen baru dari Federasi Rusia,” ujarnya dikutip dari The Moscow Times, mengacu pada wilayah Ukraina yang bergabung dengan Rusia.
“Moral dan kebenaran sejarah ada di pihak kita,” tuturnya
Pesan Tahun Baru yangt diungkapkan Presiden Rusia, biasanya dilakukan di depan dekorasi meriah di Moskow.
Namun, perang di Ukraina cukup banyak menjadi pusat perhatian saat ini, apalagi perang sudah memasuki bulan ke-11.
Di Ibu Kota Rusia, Moskow, pesta tahun baru juga dibayangi oleh perang, dengan orang-orang di pusat perayaan meyakini pertempuran akan mendominasi acara hingga 2023
“Seharusnya akan berakhir pada akhir tahun, meski ada kemungkinan 40 persen kesempatan itu akan menjadi konflik global,” kata Boris, 70 tahun, yang merayakan tahun baru di Lapangan Merah.
“(Presiden AS Joe) Biden dan kelompoknya ingin menghancurkan negara kami, tetapi mereka juga menderita karena Putin telah membangun persediaan rudal kami,” tambahnya.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Putin telah merekam pidato Tahun Baru dari markas distrik militer utara Rusia.
Ia menyambangi tempat itu untuk memberikan medali kepada para tentara.
Di antara penerima medali penghargaan itu, adalah Komandan Pasukan Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin.
Serang Ukraina Jelang Tahun Baru
Kepada Bergelora..com di Jakarta dilaporkan, hampir bersamaan, Rusia menyerang Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, beberapa jam sebelum pergantian tahun baru 2023. Setidaknya ada 11 ledakan rudal mengguncang ibu kota.
Rusia menembakkan lebih dari 20 rudal jelajah ke sasaran di Ukraina pada Sabtu (31/12/2022), menewaskan sedikitnya satu orang di Kyiv.
Zelenzky menanggapi serangan tersebut terlihat panik dan hanya bisa mencaci maki.
“Kami tidak akan memaafkan anda,” ujarnya sambil mengulangi seruan kepada sekutu untuk memasok lebih banyak sistem anti-pesawat dan anti-rudal.
Rusia telah menyerang infrastruktur vital Ukraina sejak Oktober dengan rentetan rudal dan drone, yang menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran saat cuaca dingin menggigit.
Dari serangan Rusia itu, Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan setidaknya satu orang tewas dan 22 orang lainnya mengalami luka.
Selain itu, serangan tersebut juga menghancurkan Hotel Alfavito yang merupakan penginapan berbintang empat di Kyiv. Serangan ke hotel itu membuat puing-puingnya berserakan di jalan.
Selain itu, Istana Seni Nasional Kyiv juga disebut terdampak serangan Rusia itu. Trotoar dekat gedung itu dipenuhi pecahan kaca jendela.
Yaroslav Mutenko, salah satu penghuni apartemen di sekitar lokasi serangan, mengatakan ia sedang mandi untuk pergi ke acara perayaan tahun baru ketika mendengar suara ledakan.
Mutenko mengatakan pernah mendengar suara ledakan yang mirip pada Oktober lalu, tapi ledakan pada hari itu terdengar lebih keras.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumnya, pasukan.Rusia lagi-lagi membombardir Ukraina dengan lebih dari seratus rudal hari ini, Kamis (29/12).
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mykhaylo Podolyak, mengatakan setidaknya sekitar 120 rudal diduga telah ditembakkan ke sejumlah kota termasuk ibu kota Kyiv.
Media sosial angkatan udara Ukraina pun telah mengumumkan serangan masif rudal Rusia ke sejumlah wilayah negara itu, termasuk Kyiv. (Web Warouw)