JAKARTA- Pada 21 Mei 1998, tepat 17 tahun lampau, Presiden Soeharto dipaksa mengundurkan diri oleh gerakan mahasiswa dan rakyat. Peristiwa itu menjadi momentum dimulainya reformasi dalam segala bidang: politik, ekonomi, hukum dan birokrasi. Selama 17 tahun terakhir, upaya mendorong progres reformasi terus dilakukan namun juga banyak kekutan lama yang terus membendung perubahan. Seringkali, gerakan reformasi mengalami pesimisme.
Â
Terpilihnya Presiden Joko Widodo menjadi Presiden RI ke-7 telah membangkitkan lagi optimisme akan perubahan yg sempat mati suri selama 17 tahun. Para aktivis 1998 yang masih memegang teguh cita-cita reformasi kembali bersemangat. Memang, tidak mudah bagi Presiden untuk mewujudkan perubahan. Banyak tantangan dan hambatan untuk mewujudkan Nawacita. Tapi, kami percaya niat baik dan kerja keras Presiden akan berbuah manis bagi rakyat di masa depan.
“Menerjemahkan cita-cita reformasi dalam bentuk Nawacita hanya bisa dilakukan oleh pemimpin yg tanpa beban masa lalu. Beliau pasti bekerja keras untuk mewujudkan kemajuan bagi bangsa ,” kata Budi Arie Setiadi, aktivis 1998 Universitas Indonesia dan Ketua Umum DPP Projo kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (18/5).
Dalam 6 bulan pemerintahan Presiden Jokowi ini memang belum langsung terlihat dan di rasakan rakyat. Tapi batu-batu pondasi perubahan telah ditanamkan presiden seperti perumahan buruh, rumah rakyat DP 1%, pembangunan infrastruktur, pembangunan kabel optik bawah laut Sulawesi-Maluku-Papua Cable System, pembangunan pasar-pasar di Papua, pembukaan ratusan ribu lahan pertanian padi di Papua, pembagian Kartu Idonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera, pembangunan pembangkit listrik 30 ribu Megawatt, pembangunan ribuan kilo meter Trans Sumatera dan sebagainya.
“Saya optimis, Indonesia akan maju pesat dibawah kepemimpinan Jokowi,” kata Hendrik Dikson Sirait, aktivis 1998 dan Sekjen Aliansi Masyarakat untuk Indonesia Hebat (Almisbat).
Dalam rangka memperingati Reformasi yang sudah berusia 17 tahun ini, relawan Joko Widodo dan segenap Aktivis 98 menyatakan terus setia mensukseskan perubahan yang sedang dikerjakan Presiden. Bagi kami, program-program Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Nawacita adalah inti dari cita-cita reformasi 1998.
Kartika Djoemadi, Koordinator Jokowi Ahok Social Media Volunteers (JASMEV) menambahkan bahwa program-program Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Nawacita itu merupakan inti dari cita-cita reformasi 1998.
“Mari terus sebarkan optimisme, agar impian yang kita bangun selama 17 tahun ini menjadi kenyataan. Mari dukung agar Presiden dan kabinetnya bekerja secara maksimal”.
Sebagai rasa syukur atas perjuangan reformasi 1998, maka relawan Joko Widodo dan Aktivis 98 akan mengadakan acara Peringatan 17 Tahun Reformasi di Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat pada 21 Mei pukul 14.00 WIB sampai selesai.
Panitia Bersama Peringatan 17 Tahun Reformasi terdiri dari Projo, Almisbat, Jasmev, Duta Jokowi, Seknas Jokowi, Seknas Perempuan, Seknas Muda, PIRA, RPJB, Jaringan Nasional Indonesia Baru, Joman, Kornas, GRI, Akar Djati Cirebon, Lingkar Trisakti, Lingkar 98, Repdem, PTGN, Somasi UNAS, Forum Alumni UI, Laskar Dewa Ruci, Yayasan Nawacita, Radio MS Tri, Fans Radio Cakrawala, Komunitas Pekerja Profesional Jakarta, Semeton Jokowi, Pagar Nusa, dan Poros Hijau Jokowi. (Enrico N. Abdielli)