JAKARTA- Operasi pasukan Amerika Serikat di Suriah adalah ilegal. Sebaliknya dukungan Rusia di negara itu memiliki legitimasi karena merupakan kerjasama antar negara. Pasukan Amerika di Rusia justru membela ISIS di Suriah untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar Rusia di Indonesia, Mikhail Galuzin seperti dalam pertemuan duta-duta besar 14 negara Eropa yang digagas oleh Partai Keadilan Bangsa (PKB) di Jakarta Jumat (7/7) seperti yang disampaikan Wakil Sekjen Dita Indah Sari kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (9/7).
Dalam pertemuan itu, Mikhail Galuzin menegaskan bahwa terorisme adalah bukan Islam namun semata-mata politik yang mengatasnamakan Islam.
“Tujuannya sudah jelas adalah menghambat kemajuan suatu negara dan menguasainya negara itu secara ekonomi dan politik,” kata Dita Sari mengutip Mikhail Galuzin.
Duta Besar Rusia itu juga menjelaskan Amerika juga mendorong berdirinya NGO (Non Goverment Organization) di Rusia dan berusaha memecah belah persatuan rakyat di Federasi Rusia.
“Dengan menggunakan berbagai isu, Amerika berusaha melemahkan Rusia, namun tidak pernah berhasil. Kebijakan Putin dan sistim politik ekonomi di Rusia sangat tegas sehingga rakyat Rusia tidak mudah terpengaruh,” katanya.
Dalam pertemuan itu Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) berharap agar Rusia meningkatkan kerjasama investasinya di Indonesia.
“Saat ini Rusia baru mendanai pembangunan jalur kereta api di Kalimantan sepanjang 165 Km dan pembanguna kilang minyak di Tuban,” kata Duta Besar Rusia.
Kekuatiran Eropa
Sebelumnya, Jumat (7/7) lalu, Ketua Umum Partai Kebangitan Bangsa Muhaimin Iskandar beserta jajaran petinggi PKB makan malam dengan perwakilan kedutaan besar (kedubes) negara-negara di Eropa untuk Indonesia.
Semua duta besar menurut Dita Sari menyatakan kekuatirannya praktek intoleransi dalam hubungan masyarakat Indonesia, akibat perkembangan situasi politik belakangan ini.
“Padahal menurut mereka, Indonesia adalah negara yang sejak dahulu merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim yang sangat menghargai perbedaan. Mereka berharap pemerintah Indonesia segera bisa memulihkan persatuan di Indonesia,” jelas Dita Sari.
Untuk itu menurutnya, Muhaimin Iskandar menjelaskan posisi PKB dan Indonesia terhadap perkembangan Internasional yang diganggu oleh ISIS. Muhaimin menurutnya menegaskan kepada negara-negara di Eropa bahwa ajaran Islam Nusantara pasti membawa kesejukan dan toleransi.
Kepada media, Muhaimin memang mengatakan, meskipun pemeluk Islam di negara Eropa signifikan, namun ia prihatin dengan adanya islamophobia akibat ulah para teroris yang mengatasnamakan Islam.
“Bahkan belakangan ini, di Jerman, Perancis dan Inggris, jumlah penduduk Islam sangat signifikan. Tapi sedang menghadapi musibah besar yaitu islamophobia, anti Islam yang muncul akibat segelintir teroris yang menggunakan nama Islam dalam melakukan tindakan teror,” ujar dia.
Oleh karena itu, Muhaimin bersama jajaran DPP PKB mengajak seluruh kedubes negara-negara Eropa untuk Indonesia membahas hal tersebut. Ini juga untuk menyampaikan ajaran Islam yang sangat toleran terhadap perbedaan.
“Para duta besar tadi sangat sepakat itu, Islam di Indonesia dapat menjadi rujukan umat Islam di mana-mana agar terjadi cara beragama yang bisa menghindarkan dari pemanfaatan-pemanfaatan terorisme,” ucap Cak Imin.
Hadir dalam pertemuan ini duta besar Negara Belgia, Swiss, Swedia, Bulgaria, Jerman, Norwegia, Spanyol, Perancis, Inggris, Belarusia, Polandia, Italia, Belanda, dan Uni Eropa. Sementara, Muhaimin didampingi sejumlah pengurus PKB, di antaranya Wakil Sekjen Dita Indah Sari dan Ketua Fraksi PKB di DPR, Ida Fauziah (Web Warouw)
Rusia : Operasi Pasukan Amerika Di Suriah Ilegal!
JAKARTA- Operasi pasukan Amerika Serikat di Suriah adalah ilegal. Sebaliknya dukungan Rusia di negara itu memiliki legitimasi karena merupakan kerjasama antar negara. Pasukan Amerika di Rusia justru membela ISIS di Suriah untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah. Hal ini ditegaskan oleh Duta Besar Rusia di Indonesia, Mikhail Galuzin seperti dalam pertemuan duta-duta besar 14 negara Eropa yang digagas oleh Partai Keadilan Bangsa (PKB) di Jakarta Jumat (7/7) seperti yang disampaikan Wakil Sekjen Dita Indah Sari kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (9/7).
Dalam pertemuan itu, Mikhail Galuzin menegaskan bahwa terorisme adalah bukan Islam namun semata-mata politik yang mengatasnamakan Islam.
“Tujuannya sudah jelas adalah menghambat kemajuan suatu negara dan menguasainya negara itu secara ekonomi dan politik,” kata Dita Sari mengutip Mikhail Galuzin.
Duta Besar Rusia itu juga menjelaskan Amerika juga mendorong berdirinya NGO (Non Goverment Organization) di Rusia dan berusaha memecah belah persatuan rakyat di Federasi Rusia.
“Dengan menggunakan berbagai isu, Amerika berusaha melemahkan Rusia, namun tidak pernah berhasil. Kebijakan Putin dan sistim politik ekonomi di Rusia sangat tegas sehingga rakyat Rusia tidak mudah terpengaruh,” katanya.
Dalam pertemuan itu Partai Kedaulatan Bangsa (PKB) berharap agar Rusia meningkatkan kerjasama investasinya di Indonesia.
“Saat ini Rusia baru mendanai pembangunan jalur kereta api di Kalimantan sepanjang 165 Km dan pembanguna kilang minyak di Tuban,” kata Duta Besar Rusia.
Kekuatiran Eropa
Sebelumnya, Jumat (7/7) lalu, Ketua Umum Partai Kebangitan Bangsa Muhaimin Iskandar beserta jajaran petinggi PKB makan malam dengan perwakilan kedutaan besar (kedubes) negara-negara di Eropa untuk Indonesia.
Semua duta besar menurut Dita Sari menyatakan kekuatirannya praktek intoleransi dalam hubungan masyarakat Indonesia, akibat perkembangan situasi politik belakangan ini.
“Padahal menurut mereka, Indonesia adalah negara yang sejak dahulu merupakan negara dengan mayoritas penduduk muslim yang sangat menghargai perbedaan. Mereka berharap pemerintah Indonesia segera bisa memulihkan persatuan di Indonesia,” jelas Dita Sari.
Untuk itu menurutnya, Muhaimin Iskandar menjelaskan posisi PKB dan Indonesia terhadap perkembangan Internasional yang diganggu oleh ISIS. Muhaimin menurutnya menegaskan kepada negara-negara di Eropa bahwa ajaran Islam Nusantara pasti membawa kesejukan dan toleransi.
Kepada media, Muhaimin memang mengatakan, meskipun pemeluk Islam di negara Eropa signifikan, namun ia prihatin dengan adanya islamophobia akibat ulah para teroris yang mengatasnamakan Islam.
“Bahkan belakangan ini, di Jerman, Perancis dan Inggris, jumlah penduduk Islam sangat signifikan. Tapi sedang menghadapi musibah besar yaitu islamophobia, anti Islam yang muncul akibat segelintir teroris yang menggunakan nama Islam dalam melakukan tindakan teror,” ujar dia.
Oleh karena itu, Muhaimin bersama jajaran DPP PKB mengajak seluruh kedubes negara-negara Eropa untuk Indonesia membahas hal tersebut. Ini juga untuk menyampaikan ajaran Islam yang sangat toleran terhadap perbedaan.
“Para duta besar tadi sangat sepakat itu, Islam di Indonesia dapat menjadi rujukan umat Islam di mana-mana agar terjadi cara beragama yang bisa menghindarkan dari pemanfaatan-pemanfaatan terorisme,” ucap Cak Imin.
Hadir dalam pertemuan ini duta besar Negara Belgia, Swiss, Swedia, Bulgaria, Jerman, Norwegia, Spanyol, Perancis, Inggris, Belarusia, Polandia, Italia, Belanda, dan Uni Eropa. Sementara, Muhaimin didampingi sejumlah pengurus PKB, di antaranya Wakil Sekjen Dita Indah Sari dan Ketua Fraksi PKB di DPR, Ida Fauziah (Web Warouw)