Kamis, 14 Agustus 2025

Dahsyat..! Dr. Kurtubi: Segera Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir!

Ahli energi, Dr. Kurtubi (Ist)

JAKARTA- Sudah waktunya Pemerintah mempersiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir untuk bisa mengejar ketertinggalan dari berbagai negara yang menggunakan energi nuklir yang lebih murah dan ramah lingkungan. Hal ini disampaikan oleh ahli energi, Dr. Kurtubi kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (27/9)

“Untuk mengejar ketertinggalan kita dan agar bisa menjadi negara maju ekonomi harus tumbuh tinggi diatas 8%,” ujarnya.

Bung Karno menurutnya sejak tahun 1950-an sudah mencita-citakan Indonesia punya PLTN. Namun hingga hari ini belum terwujud antara lain karena penolakan sebagian orang dan LSM yang menakut-nakuti.

“Seolah-olah kalau kita bangun PLTN pasti akan meledak seperti PLTN Chernobyl di Ukraina di tahun 1980-an atau akan bocor seperti PLTN Fukushima di Jepang beberapa tahun lalu,” katanya.

Padahal teknologi dan pengamanan PLTN terus berkembang. Saat ini negara penghasil migas seperti UAE misalnya sudah punya 1 unit PLTN dan sedang dibangun 2 unit lagi menyusul Saudi Arabia, Bangladesh dan lainnya.

“Di seluruh dunia saat ini sekitar 60 PLTN sedang dibangun. Listrik dari PLTN bersih tidak menghasilkan debu, CO2, NOx dan merkuri,” jelasnya.

Ia menegaskan agar bangsa Indonesia tidak boleh terus-terusan takut dengan teknologi.

“Kita mestinya bisa memanfaatkan karunia Tuhan yang memberikan kecerdasan otak manusia  yang terus menerus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi PLTN. Insya Allah Manfaat PLTN jauh lebih besar dari mudorotnya dalam  mempercepat kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ia memaparkan, Bangsa besar dengan penduduk 250 juta ini hanya punya total pembangkit listrik 65.000 MW. China dengan penduduk ‘hanya 5 kali penduduk’ Indonesia, punya pembangkit listrik 1.600.000 MW atau sekitar 28 x total pembangkit Indonesia.

 

“Sekitar 15% penduduk belum tersambung listrik. Kemampuan supply listrik kita rendah. Konsumsi listrik per capita rendah hanya 1/5 nya Malaysia dan hanya 1/2 nya Vietnam. Investasi rendah karena listrik kurang akibatnya banyak pemuda pemudi kita terpaksa cari nafkah ke Malaysia dan lainnya. Pertumbuhan ekonomi sejak kemerdekaan tidak pernah tumbuh tinggi hanya sekitar 5%,” katanya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru