BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai Sabtu (14/3) melakukan tes pro aktif melalui Laboratorium Kesehatan Jawa Barat dan Pusat Penelitian Nano Tehnologi ITB dan Fakultas Kedokterab Unpad. Semua laboratorium Bio Safety Level (BSL) 2. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Minggu (15/3}.
“Tes pro aktif dilakukan pada semua orang, diprioritaskan pada cluster tenaga medis, , tenaga kerja asing di Karawang, keluarga pasien positif yang kemungkinan terjadi peredaran,” ujarnya.
Ridwan Kamil menjelaskan, hasil tes akan keluar 4-5 jam kemudian. Tes dilakukan dua tahap dan akan dijadikan panduan untuk respon selanjutnya.
“Ini kami lakukan tanpa menunggu Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. Jawa Barat sudah siap,” tegasnya.
Ridwan Kamil menjelaskan episentrum dari Jakarta dan menyebar ke Jawa Barat. Namun demikian beberapa daerah di Jawa Barat masih kosong belum ada kasus
“Siang ini akan dirilis secara transparan. Titik kasus yang diumumkan sampai ditingkat kelurahan, bukan pribadi. Sehingga lurah dan kepala desa akan segera melakukan langkah prefentif dan lainnya,” jelasnya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa dari 706 orang yang diperiksa, sebanyak 54 negatif, 28 menunggu hasil dan 6 positif. Pasien positif yaitu 2 kasus dari Depok sudah sembuh, 1 kasus meninggal dari Cianjur, 2 kasus di Bekasi istri dan anak dari almarhum pasien dari Cianjur. Di Bandung 1 kasus positif dan 1 kasus di Rumah Sakit Gunung Jati, Cirebon. (Alina Batubara)
