JAKARTA – Facebook mengatakan pada hari Selasa 10 Agustus 2021, bahwa mereka telah menghapus jaringan akun dari Rusia yang terkait dengan perusahaan pemasaran yang menargetkan influencer untuk mendorong konten anti-vaksin terkait dengan Covid-19. Belakangan ini masyarakat dunia mulai bangkit menyoroti konspirasi dibalik pandemi virus Covid-19 dan proyek vaksinasi.
Perusahaan media sosial mengatakan telah melarang akun yang terhubung ke Fazze, anak perusahaan dari perusahaan pemasaran yang terdaftar di Inggris AdNow, yang terutama melakukan operasinya dari Rusia, karena melanggar kebijakannya terhadap campur tangan asing.
Dilansir dari Reuters, Facebook mengatakan kampanye menggunakan platformnya ditujukan terutama untuk menargetkan audiens di India, Amerika Latin dan, pada tingkat yang lebih kecil, Amerika Serikat.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, penyelidik perusahaan menyebut kampanye tersebut sebagai “pencucian informasi” membuat artikel dan petisi menyesatkan di forum seperti Reddit, Medium dan Change.org, dan menggunakan akun palsu di platform seperti Facebook dan Instagram untuk memperkuat konten.
Facebook mengatakan sementara sebagian besar kampanye gagal, inti dari itu tampaknya terlibat dengan influencer berbayar dan posting ini menarik “beberapa perhatian terbatas”.
Konspirasi tentang Covid-19 dan vaksinnya telah terbongkar dan menjamur di situs media sosial, salah satunya Facebook dalam beberapa bulan terakhir.
Rupanya, perusahaan teknologi besar seperti Facebook telah dikritik oleh anggota parlemen AS dan pemerintahan Presiden Joe Biden, yang mengatakan penyebaran kebohongan secara online tentang vaksin membuat lebih sulit untuk memerangi pandemi.
Facebook mengatakan operasi terkait Rusia dimulai dengan pembuatan sejumlah akun palsu pada tahun 2020, kemungkinan berasal dari peternakan akun di Bangladesh dan Pakistan, yang berpura-pura berbasis di India.
Dikatakan jaringan memposting meme dan komentar di platformnya pada November dan Desember 2020 mengklaim vaksin AstraZeneca Covid-19 akan mengubah orang menjadi simpanse, sering menggunakan adegan dari film “Planet of the Apes” 1968.
Bersamaan dengan kampanye “spam” ini, Facebook mengatakan sejumlah influencer kesehatan dan kesejahteraan di Instagram juga membagikan tagar dan petisi yang digunakan oleh kampanye tersebut.
Dikatakan ini kemungkinan merupakan bagian dari taktik operasi yang diketahui bekerja dengan influencer.
Facebook mengatakan bahwa pada Mei 2021, setelah lima bulan tidak aktif, operasi kemudian mulai mempertanyakan keamanan vaksin Pfizer dengan mendorong dokumen AstraZeneca yang diduga “diretas dan bocor”.
Penyelidik Facebook mengatakan dua fase kegiatan bertepatan dengan periode ketika beberapa pemerintah dilaporkan membahas otorisasi darurat untuk vaksin. (Calvin.G. Eben-Haezer)
Saya ga suka bergosip, nyatanya banyak rekan, mulai SD mpe mahasiswa, tetangga, saudara, dan rwkan kerja yang sakit Covid, bagi yg sembuh bersaksi, pokoknya sengsara, lama unt benar2 sehat kembali, bahkan teman SD ada yg meninggal karena terlambat ditolong, dll.
JANGAN BERGOSIP
Saya ga suka bergosip, nyatanya banyak rekan, mulai SD mpe mahasiswa, tetangga, saudara, dan rwkan kerja yang sakit Covid, bagi yg sembuh bersaksi, pokoknya sengsara, lama unt benar2 sehat kembali, bahkan teman SD ada yg meninggal karena terlambat ditolong, dll.
JANGAN BERGOSIP
Saya ga suka bergosip, nyatanya banyak rekan, mulai SD mpe mahasiswa, tetangga, saudara, dan rwkan kerja yang sakit Covid, bagi yg sembuh bersaksi, pokoknya sengsara, lama unt benar2 sehat kembali, bahkan teman SD ada yg meninggal karena terlambat ditolong, dll.
JANGAN BERGOSIP