Rabu, 30 Juli 2025

Menkopolhukam : Mafia Narkoba Cari Pasar Baru Anak TK dan SD

JAKARTA- Perlu disadari bahwa Indonesia telah menjadi negara pangsa pasar untuk peredaran narkoba. Mafia narkoba saat ini menyadari bahwa pengguna narkoba cenderung akan berumur pendek. Setiap hari, 33 orang meninggal karena narkoba pada tahun 2014. Hal ini diungkapkan oleh Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan dalam akun facebooknya, Selasa (24/11)

“Maka dari itu mereka berupaya untuk menciptakan pasar baru dengan anak-anak kita yang masih duduk di bangku TK dan SD, menjadi sasarannya. Saat ini saja pengguna narkoba terbanyak ada pada kalangan siswa SMP dan SMA,” ujarnya.

Menkopolhukam kaget mendengar laporan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso tentang peningkatan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di Indonesia.

“Saya dikagetkan dengan laporan dari Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional. Pak Budi melaporkan bahwa 33 orang meninggal setiap harinya karena narkoba,” katanya lagi.

Ia menjelaskan bahwa tahun ini terdapat 5,1 juta orang penyalahguna narkoba di Indonesia. Angka ini meningkat sejak 2011, yang saat itu berjumlah 3,8 juta orang. Apabila tidak ada upaya pencegahan dan penanggulangan, maka diproyeksikan akan terdapat 7,4 juta orang penyalahguna narkoba pada akhir tahun 2019.

Laporan ini dibahas dalam rapat optimalisasi BNN di kantor Kemenkopolhukam Selasa(24/11), yang dihadiri oleh Kabareskrim POLRI Komjen Pol Anang Iskandar, Menteri Kesehatan Ibu Nila Moeloek, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Yuddy Chrisnandi, serta perwakilan dari Mahkamah Agung, Mendagri, Menkumham, dan Mensos.

Menkopolhukam berjanji memimpin upaya optimalisasi BNN dan mengintegrasikannya dengan semua Kementerian dan Lembaga terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementarian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Pariwisata, Kementerian Keuangan, dan POLRI.

“Kita tidak bisa main-main menangani permasalahan narkoba karena sifatnya sebagai extra ordinary crime. Bapak Presiden Jokowi sendiri telah memberikan petunjuk untuk digunakannya soft approach, yakni mengutamakan pendekatan budaya dan agama. Untuk itu, mari kita semua berpartisipasi dengan memulainya dari lingkungan keluarga dan sekitar kita,” ujarnya (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru