“Unit-unit Ukraina yang masih aktif benar-benar dikepung, terputus dan terisolasi di berbagai kota besar dan kecil, termasuk sebanyak 60.000 di perbatasan dengan Donetsk, yang persediaannya kemungkinan sudah habis sekarang,” kata Macgregor.
Namun, menurutnya, liputan media tentang pertempuran itu mengabaikan kenyataan ini dan melukiskan gambaran militer Rusia yang “tidak kompeten” karena tidak mengalahkan Kiev hanya dalam beberapa hari. Ini kemudian digunakan sebagai argumen oleh para pendukung intervensi NATO dan “zona larangan terbang”, sambil mengirim pasokan senjata ke Ukraina.
“Sangat jelas Washington ingin ini berlanjut selama mungkin, dengan harapan Rusia akan sangat dirugikan. Saya hanya tidak melihat itu terjadi,” kata Macgregor.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, pensiunan Angkatan Darat AS itu mengatakan masalah terbesar saat ini adalah bahwa “di Barat, tidak ada kebenaran.
“Ada angan-angan dan ada kesan keberhasilan oleh Ukraina yang tidak menumpuk,” katanya.
“Kebohongan terbesar yang pernah saya dengar berulang-ulang di televisi adalah, pasukan Rusia telah diberitahu untuk dengan sengaja membunuh warga sipil Ukraina. Itu tidak masuk akal, itu tidak masuk akal,” tambah Macgregor. (Enrico N. Abdielli)