BINTAN – Bagaikan dihuni roh jahat, objek wisata pantai Trikora di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, terus menelan korban dari kalangan pengunjung yang berenang. Sedari dulu sampai sekarang, sudah cukup banyak korban tewas tenggelam di saat-saat berenang, menikmati keindahan pantai dengan hamparan pasir putih.Baik tua-muda, lelaki-perempuan, pasangan kekasih, suami-istri bahkan anak-beranak termasuk para pendatang dari luar daerah.
Pihak Pemerintah Kabupaten Bintan sebenarnya sudah memasang papan pengumuman, jangan mandi atau berenang di pantai itu. Tapi banyak tak menghirau, tetap saja mandi dan berenang, seolah tidak takut dengan buasnya arus pantai Trikora yang berhadapan dengan Selat Pulau Mapur itu.
Belum lama kejadian, 21 Februari 2016 lalu, Coky Iskandar wartawan surat kabar mingguan bersama istri Nurhayati dan anak bungsunya Shinta Bella (11), tewas tenggelam disedot arus ke dalam laut sewaktu main boat pada sore hari. Dua anak ditinggalkan masih kuliah di Batam dan SMA di Tanjungpinang, kini jadi yatim-piatu.
Banyak orang turut bersedih membayangkan nasib tragis keluarga malang, tapi apa boleh buat takdir sudah berkata demikian. Trikora belum juga puas, Minggu (27/3) kemarin pukul 08.30 Wib, ia kembali menelan korban. Kali ini gadis asal negara Perancis bernama Justine Maria Stephani Wallet (22), tamu hotel resort Serumpun Padi Emas di Trikora 4 yang datang berlibur dengan teman-teman selagi off- magang kuliah di Singapore.
Berdasarkan hasil identifikasi dan keterangan teman-teman dan pihak hotel, Kasat Reskrim Polres Bintan AKP. Arya Tesa Brahmana mengatakan peristiwa terjadi pagi hari Minggu sewaktu korban mandi sendirian ke pantai. Lalu berenang ke arah laut sampai jarak 40 meter dari bibir pantai, kemudian tenggelam disedot arus ke dalam air. Pihak hotel memang datang menolong dan mengangkat Justin Maria ke darat, tapi sudah lemas dan takbernafas lagi.
Dia pun dilarikan ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Kepri di Km.8 Jl. Kota Tanjungpinang, namun dokter pun takdapat lagi menyelamatkan nyawa gadis asal Prancis itu, kata Kasat Reskrim AKP. Arya Tesa Brahmana kepada wartawan di RSUP, Minggu siang. Menurutnya, dokter yang menangani masih menyimpan jenazah di rumah sakit, menunggu dijemput pihak Kedutaan Besar Prancis dari Jakarta atau keluarga korban.
AKP Arya Tesa menyebutkan paspor negara Perancis atas nama Justine Maria Stephanie Wallet dengan kode No.13DD94666, datang ke Bintan Kamis (24/3) melalui pelabuhan kapal ferry internasional Bandar Bentan Telani-Lagoi. Dalam pengamatan Bergelora.com di Tanjungpinang, teman-teman almarhum masih tampak di RSUP Kepri tadi pagi,Senin (28/3).
Tiga teman korban datang dari Singapore sesama warga negara Perancis, Laetitia Rodaro, Geraldin dan Clemence. Mereka tampak sedih dan lemas, meratapi malangnya nasib temannya Justin Maria Stephani tewas tenggelam di pantai Trikora-Bintan, Indonesia. Awas, jangan berenang di pantai Trikora ! (Parlyn Manungkalit)