JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri bidang ekonomi untuk membahas 21 proyek hilirisasi.
Pembahasan berlangsung di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (16/3/2025).
Menteri-menteri ekonomi yang hadir antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan P Roeslani, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Waktu Trenggono, serta Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.
Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, para menteri diajak Prabowo membahas tindak lanjut 21 proyek hilirisasi yang sebelumnya sudah diputuskan di masa pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
“Kami melakukan rapat hilirisasi terhadap tindak lanjut dari keputusan presiden terdahulu tentang 21 project yang akan diimplementasikan,” ujar Bahlil, dilansir siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/3/2025).
“Tadi juga kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan semua kementerian teknis, kita akan mempersiapkan di situ,” lanjutnya.
Bahlil mengatakan, Prabowo memberikan arahan soal proyek-proyek hilirisasi nantinya harus memperhatikan jumlah tenaga kerja atau padat karya. Selain itu, Presiden juga ingin agar hilirisasi fokus pada industri substitusi impor.
“Di samping itu juga Bapak Presiden mengarahkan kepada kita agar implementasinya harus betul-betul profesional dengan nilai ekonomi yang tinggi,” tutur Bahlil.
Harus Menyebar
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Prabowo juga meminta agar investasi hilirisasi tidak boleh hanya fokus di satu pulau. Hilirisasi disebut harus menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Tujuannya supaya penyebaran ekonomi terjadi dan menjadi instrumen pendorong pertumbuhan ekonomi.
Rapat pada Minggu juga dihadiri oleh pengurus Danantara. Selain Rosan Roeslani, hadir pula Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria dan Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir.
Rosan mengatakan, pengurus Danantara hadir untuk menginventarisasi sejumlah proyek hilirisasi.
“Baik dalam mineral, batu bara dan juga akuakultur dan juga pertanian dan perkebunan. Bersama-sama dengan pihak terkait kita analisa semua,” ujar Rosan.
“Dan kita prioritaskan proyek-proyek mana saja yang memberikan dampak. Khususnya dampak positif, terutama dalam bidang penciptaan lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Rosan bilang, nantinya ada hilirisasi tahap pertama, tahap kedua, dan tahap-tahap selanjutnya. Namun, yang menjadi perhatian Presiden Prabowo untuk setiap tahapan hilirisasi yakni mendorong industrialisasi.
Mereka pun akan menganalisis proyek yang potensial didanai Danantara dan bagaimana teknis pendanaannya.
“Dari Danantara akan evaluasi secara menyeluruh proyek-proyek yang ada kemudian kita akan lihat mana yang akan berjalan lebih dulu,” ujar Rosan.
“Tapi ini semua tetap mengacu kepada kriteria atau parameter yang sudah ditetapkan oleh Danantara,” tambahnya. (Web Warouw)