Kamis, 31 Juli 2025

SIAP JADI PEMAIN UTAMA BATERAI MOBIL NIH..! Indonesia Impor 80 Ribu Ton Lithium dari Australia

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  mengatakan Indonesia selama ini menjadi importir litium dari Australia . Kuotanya sekitar 80 ribu ton per tahun.

Menurutnya, lithium didatangkan dari Australia untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama pembuat baterai kendaraan listrik yang memang tengah dikembangkan di dalam negeri.

“Dia punya lithium, dia punya mangan, saat ini pun Indonesia mengimpor sekitar 80 ribu lithium dari Australia untuk diproses di kawasan industri kita yang ada di Morowali,” ujar Airlangga di Istana Negara, Kamis (15/5).

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ia menyebutkan untuk membuat baterai kendaraan listrik, Indonesia membutuhkan 70 ribu ton lithium per tahun dan itu diisi dengan impor dari Negeri Kangguru tersebut.

“Kebutuhannya kira-kira per tahun, litium 70 ribu. Karena kita punya smelter di Morowali,” imbuhnya.

Saat ini, kata Airlangga Indonesia hanya memiliki nikel untuk membuat baterai kendaraan listrik. Dengan adanya impor dari Australia, maka pemerintah memiliki kedua jenis bahan tersebut.

“Jadi kalau khusus untuk baterai, kita punya basis litium, kita punya basis nikel. Jadi dua-duanya kita punya,” tutupnya. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru