JAKARTA- Dunia Unipolar adalah masa.lalu, hari Ini dunia sudah Multipolar. Hal ditegaskan Presiden Prabowo saat berbicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di St Petersburg, Rusia, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
“Kita meyakini bahwa dunia ini harus berkembang menjadi dunia multipolar dan sekarang sedang berkembang menuju dunia multipolar. Dunia yang umipolar sudah berlalu. Inilah kecenderungan sejarah. Inilah yang sedang terjadi di hadapan kita,” demikian tegasnya tanpa.ragu di hadapan para peserta forum.
Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Rusia dan China yang tetap selalu konsisten membela yang tertindas dan demi keadilan seluruh dunia.
“Saya sangat menghargai kepemimpinan Rusia dan juga kepemimpinan Tiongkok. Dan saya ingin bersikap sangat jujur di dunia saat ini di belahan bumi selatan. Saya kira banyak orang dari belahan bumi selatan akan setuju dengan saya. (Bahwa) Rusia dan Tiongkok tidak pernah memiliki standar ganda. Rusia dan Tiongkok selalu membela yang tertindas. Selalu membela yang tertindas selalu berjuang demi keadilan semua orang di dunia,” paparnya.
Oleh karenanya Prabowo menegaskan bahwa Indonesia ingin bisa menjadi mitra yang kuat dengan Rusia.dan China.
“Jadi saya katakan ini dari hati saya. Oleh karena itu, Indonesia ingin menjadi mitra yang baik dan mitra yang kuat,” tegasnya.
Ngaku Grogi Jadi Pembicara.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto mengaku merasa grogi saat berbicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia itu.
Pasalnya, ini merupakan pengalaman pertama berbicara sebagai Presiden RI di forum internasional sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.
Kepala Negara diketahui menjadi pembicara utama dalam forum tersebut, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan sambutannya.
“Pada kesempatan ini saya ingin memperkenalkan diri. Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia yang baru saja dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024,” kata Prabowo dikutip dari tayangan langsung (live) YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (21/6/2025).
“Dan ini adalah Forum Internasional pertama saya, jadi saya minta maaf jika saya sedikit gugup,” imbuhnya.
Presiden Putin yang mendengar perkataan Prabowo tersenyum dan bertepuk tangan. Peserta forum pun bertepuk tangan menyambut pidato Prabowo.
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini merasa terhormat diundang langsung untuk menghadiri forum. Terlebih, forum ini mempertemukan para pemimpin dari banyak belahan dunia, baik dari belahan bumi barat, selatan, timur, dan kawasan Eurasia.
“Indonesia memandang pertemuan puncak ini sebagai kesempatan untuk membangun kepercayaan dan peluang untuk membuat kesepakatan dalam situasi geopolitik yang semakin rumit,” beber Prabowo.
“Kesepakatan yang dapat menguntungkan kelangsungan hidup dan kesuksesan bersama kita,” katanya lagi.
Prabowo juga mengungkapkan alasannya memilih menghadiri forum itu alih-alih menghadiri KTT G7 di Kanada. Menurutnya, undangan untuk menghadiri forum ini datang lebih dulu. Namun, ia memastikan hal ini bukan berarti dirinya tidak menghormati forum negara-negara G7 tersebut.
“Jadi itulah satu-satunya alasan. Indonesia, menurut tradisi, selalu tidak berpihak. Kami menghormati semua negara,” tandasnya.
Forum yang bertema “Shared Values as the Foundation of Growth in a Multipolar World” ini dihadiri Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile, Wakil Perdana Menteri China Ding Xuexiang dan Penasihat Keamanan Nasional Bahrain Nasser bin Hamad Al Khalifa.
SPIEF merupakan agenda yang mempertemukan komunitas bisnis global. Pada forum tersebut juga dibahas berbagai isu ekonomi utama dunia dan isu ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang.
SPIEF telah diselenggarakan sejak 1997, dan sejak 2006, acara ini digelar bawah naungan Presiden Rusia. (Web Warouw)