Sabtu, 5 Juli 2025

CIA KEHILANGAN KAKI TANGAN..! USAID Resmi Tutup di Era Trump, Obama dan Bush Murka

JAKARTA – Badan Pembangunan Internasional AS atau US Agency for International Development (USAID) resmi tutup setelah Presiden Donald Trump melucuti badan tersebut karena dituding memboroskan anggaran. Lebih dari 80 persen dari semua program badan tersebut dibatalkan pada Maret. Dan pada Selasa (1/7/2025), sisanya secara resmi diserap oleh Kementerian Luar Negeri AS.

USAID sendiri yang mengelola bantuan dari pemerintah AS sekaligus menjadi penyedia bantuan terbesar di dunia.

Hingga Rabu (12/7/2025) dini hari, situs web USAID terus menampilkan pesan yang mengatakan bahwa semua personel yang direkrut langsung di seluruh dunia telah ditempatkan pada cuti administratif sejak 23 Februari.

Penutupan USAID di era Trump dikritik keras oleh mantan Presiden Barack Obama dan George W Bush, sebagaimana dilansir BBC. Bush dan Obama menyampaikan pesan kecaman mereka dalam sebuah konferensi video yang mereka selenggarakan bersama penyanyi U2 Bono untuk ribuan anggota komunitas USAID.

Bush menyoroti dampak penutupan USAID terhadap program AIDS dan HIV yang dimulai oleh pemerintahannya dan kemudian diakui telah menyelamatkan 25 juta jiwa.

“Anda telah menunjukkan kekuatan besar Amerika melalui pekerjaan Anda dan itu adalah kebaikan hati Anda,” kata Bush kepada pekerja USAID dalam sebuah pernyataan yang direkam.

Sementara itu, Obama menyanjung berbagai pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan USAID.

“Memotong dana USAID adalah sebuah tragedi. Karena itu adalah salah satu pekerjaan terpenting yang terjadi di mana pun di dunia,” kata Obama.

Di samping itu, Bono berbicara tentang jutaan orang yang menurutnya bisa meninggal karena penutupan USAID.

“Mereka menyebut kalian penjahat, padahal kalian yang terbaik di antara kami,” katanya kepada peserta konferensi video.

Penyetopan bantuan melalui USAID dapat menyebabkan lebih dari 14 juta kematian tambahan pada 2030, menurut peringatan yang diterbitkan oleh para peneliti di jurnal medis Lancet. Para penulis laporan itu menyebut angka-angka tersebut mengejutkan.

Mereka memproyeksikan bahwa sepertiga dari mereka yang berisiko mengalami kematian dini adalah anak-anak.

Didirikan pada 1961, USAID sebelumnya mempekerjakan sekitar 10.000 orang dengan dua pertiganya bekerja di luar negeri, menurut Congressional Research Service. Pemotongan anggaran untuk USAID dimulai pada awal masa jabatan kedua Trump, ketika CEO Elon Musk ditugaskan untuk mengurangi tenaga kerja federal.

Langkah itu dikecam secara luas oleh organisasi-organisasi kemanusiaan di seluruh dunia.

Diambil Kementerian Luar Negeri

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Jumat (4/7), Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebelumnya mengatakan bahwa 1.000 program yang tersisa dari USAID setelah pemotongan akan dikelola di bawah kementeriannya.

“Era inefisiensi yang disetujui pemerintah ini secara resmi telah berakhir,” ujar Rubio pada Selasa.

“Di bawah Pemerintahan Trump, kita akhirnya akan memiliki misi pendanaan asing di Amerika yang memprioritaskan kepentingan nasional kita,” tulisnya dalam sebuah unggahan di Substack.

Trump telah berulang kali mengatakan bahwa ia ingin pengeluaran luar negeri selaras erat dengan pendekatan “America First” miliknya. USAID dipandang sebagai bagian integral dari sistem bantuan global.

Setelah pemotongan dana diumumkan, beberapa negara mengikutinya termasuk Inggris, Perancis, dan Jerman.

Bulan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa mereka sedang menghadapi pemotongan dana terdalam yang pernah melanda sektor kemanusiaan internasional. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru