Rabu, 1 Oktober 2025

UDAH DICEK YANG BENER..? Kepala BGN Bantah Keracunan MBG Karena Sabotase 

JAKARTA- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah karena ada.sabotase.

Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur.

“Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure),” kata Dadan, Selasa (30/9/2025).

Sebelumnya, Dadan menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus keracunan terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.

“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi, karena SDM masih membutuhkan jam terbang,” kata Dadan, seperti diberitakan, 28 September 2025.

Kepqda Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat.

Selain kelalaian dalam SOP, Dadan menyebutkan, faktor lain yang turut memicu insiden keracunan meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.

Ribuan siswa keracunan MBG Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya terdapat 5.626 siswa keracunan seusai menyantap menu MBG di sejumlah daerah sejak awal Januari-19 September 2025. Baca berita tanpa iklan.

Kasus terakhir yang menyita perhatian terjadi di Bandung Barat, Jawa Barat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia Nurliana mengatakan, tercatat 1.258 siswa keracunan menu MBG di Bandung Barat, yakni di Cipongkor dan Cihampelas.

Mereka datang dalam dua gelombang besar, yakni pada Senin (22/9/2025) dan Rabu (24/9/2025). Sebagian besar mengeluhkan pusing dan mual.

Sejauh ini, tercatat 1.159 siswa yang dinyatakan sudah sembuh. Mereka diperbolehkan pulang untuk menjalani pemulihan di rumah.

“Yang masih dirawat tercatat 99 orang. Namun, datanya masih dinamis bisa berubah,” kata Lia, 26 September 2025.

Sementara itu, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menyatakan telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas peristiwa itu.

Sebanyak 85 dapur MBG di Cipongkor juga ditutup. Sebagian besar belum memiliki sertifikat kelayakan. Selain di Bandung Barat, kasus keracunan MBG yang terbaru terjadi di Cianjur dan Sumedang (Jabar), Kebumen dan Banyumas (Jateng), serta Lampung Timur (Lampung).

Di Lampung Timur, puluhan siswa SD dan SMP harus dirawat inap di RSUD Sukadana karena mengalami gejala keracunan. (Web Waeouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru