Senin, 8 Desember 2025

MENTERI KAYA TEGA BANGET..! Menko Zulhas Usul Bansos Tak Selamanya Diberikan

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zukifli Hasan atau Zulhas mengusulkan agar penyaluran bantuan sosial (bansos) tidak selamanya menjadi program utama membantu masyarakat kurang mampu. Ia menilai, kunci menjadi negara maju yakni dengan meningkatkan produktivitas masyarakatnya.

Hal ini disampaikan Mantan Menteri Perdagangan itu dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

“Kami meyakini negara itu akan maju, kalau dia produktif. Tidak mungkin bangsa itu maju kalau tidak produktif rakyatnya. Kami bukan tidak setuju bantuan sosial, tentu itu bagus. Tetap kalau bantuan sosial, orang susah kasih beras, orang susah kasih uang, berpuluh-puluh tahun, saya kira itu mesti dikaji,” katanya, dikutip Minggu (2/11/2025).

Saat ini Indonesia terus mengalami kemajuan. Pada era 1980-an, Zulhas bilang Indonesia menjadi negara yang disegani. Pada saat itu, Indonesia sudah punya perusahaan yang bisa membuat pesawat, pabrik pupuk, hingga manufaktur kapal.

Zulhas meyakini bukan tidak mungkin Indonesia dapat mencapai ekonomi 7-8%. Karena pada zaman reformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah mencapai 7,5% selama puluhan tahun.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 7,5% puluhan tahun, bukan satu tahun. Jadi, kalau kita punya target pertumbuhan 7-8%, dikatakan mustahil, kita pernah mengalami puluhan tahun,” jelasnya.

Namun, pekerjaan rumah (PR) Indonesia dalam meningkatkan perekonomian masih banyak tantangan. Kondisi perekonomian Indonesia diakui masih tertinggal dibandingkan China, Korea Selatan, bahkan Malaysia.

Ia menuturkan, saat ini pendapatan perkapita Malaysia telah mencapai US$ 12.000, dan Thailand US$ 8.000. Melihat ketertinggalan itu, menurut Zulhas kuncinya ada di produktivitas SDM.

“Kita masih US$ 4.000 lebih. Kenapa? (Tertinggal) karena mereka produktif,” tegasnya.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah sudah punya program peningkatan produktivitas ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis (MBG).

“Kenapa makanan bergizi? Kenapa kita kalah cepat sama negara lain? Tentu kuncinya sumber daya manusia. Tidak mungkin negara itu maju atau miskin, itu tergantung cara ngelolanya, tergantung produktivitasnya. Artinya tergantung kepada manusianya, tergantung kepada sumber daya manusianya,” pungkasnya.

Kemiskinan Hari Ini

Keinginan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zukifli Hasan mendapatkan tanggapan dari Roy Pangharapan dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) yang mengatakan sebagai keinginan tanpa dasar dan egois mengabaikan ratusan juta rakyat miskin di seluruh Indonesia.

Roy Pangharapan memaparkan  data terbaru dari Bank Dunia, jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah 194,6 juta jiwa, yang merupakan 68,3% dari total penduduk pada tahun 2024.

Sementara data resmi pemerintah, angka kemiskinan di Indonesia pada Maret 2025 tercatat sebesar 8,47%, yang setara dengan 23,85 juta orang.

“194,6 juta jiwa atau 23,85 juta orang itu bukan sekedar angka tapi jutaan manusia masih miskin akibat struktur kekuasaan yang tidak adil oleh setiap rezim penguasa. Mereka adalah korban. Apa bisa Zulhas mengentaskan kemiskinan 23,85 juta orang saja? Koq bisa sebagai menko bicara seperti itu?” ujarnya.

Roy Pangharapan menilai pernyataan Zukhas sebagai provokasi yang bisa mengganggu stabilitas nasional karena memamcing emosi masyarakat.

“Ini mengganggu persatuan nasional yang sedang digalang Presiden Prabowo,” ujarnya.

Menko Zulhas menurut Roy Pangharapan boleh saja bercermin pada negara-negara maju seperti China, Korea Selatan, bahkan Malaysia.

“Tapi jangan mimpi kita sudah bisa seperti mereka. Karena perbandingannya sangat jauh,” ujarnya.

Roy Pangharapan mencurigai niat Menko Zukhas untuk menghapus Bansos ada agenda tersembunyi di tengah maraknya korupsi hari ini.

“Menteri kalau sudah kaya memang gak bisa merasakan penderitaan rakyatnya. Pak Prabowo harus hati-hati dengan yang tega banget  beginian,” ujarnya.

Roy.Pangharapan mengingatkan agar sebagai menteri, Zulhas memastikan kapan kemiskinan pada jutaaan rakyat Indonesia.akan hilang.

“Dan kapan korupsi akan berakhir di Indonesia. Jangan mimpi kejauhan sampai.ke China,” ujarnya.

Ia mengatakan China bisa makmur dan maju seperti sekarang karena para pemimpinnya berhasil membangun keadilan ekonomi pada rakyat dan keras memnerantas korupsi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru