JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan upayanya dalam menggenjot kinerja produksi minyak nasional atau lifting.
Ia bahkan berkelakar bahwa setiap malam sebelum tidur, dirinya selalu membaca “doa lifting”.
“Mengurus lifting ini, Bapak Ibu semua, saya jujur mengatakan, kalau tidur malam, baca doa tidur malam terakhir baca ‘doa lifting’. Karena bagi saya, KPI saya yang dipegang oleh Bapak Presiden adalah apa yang ditargetkan dalam APBN,” ujar Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Bahlil menjelaskan, upaya peningkatan produksi minyak bukan perkara mudah karena sebagian besar sumur migas di Indonesia sudah berusia tua dan cenderung mengalami penurunan produksi.
Meski begitu, ia menyebut capaian lifting tahun ini sudah sesuai dengan target dalam APBN 2025.
“Sekalipun kenaikannya tidak signifikan, tapi kita hari ini sudah mencapai target APBN. Lifting minyak kita saat ini sudah 605.800 barel per hari,” kata Bahlil.
Ia menegaskan, pemerintah terus berupaya menemukan cadangan minyak baru serta mengoptimalkan sumur-sumur lama untuk menjaga pasokan nasional.
Namun, langkah tersebut membutuhkan dukungan dan insentif tambahan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) agar bisa mempertahankan bahkan meningkatkan produksi.
“Sumur-sumur kita ini semakin ke sini semakin tua dan dibutuhkan akselerasi, termasuk bagaimana kita memberikan sweetener agar mereka (KKKS) bisa melakukan ekspansi,” ucapnya.
Sebelumnya, Bahlil juga melaporkan bahwa setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor migas telah mencapai Rp 200,66 triliun atau 78,74 persen dari target APBN.
Ia menilai capaian ini menjadi bukti bahwa sektor migas masih berperan strategis dalam menopang pendapatan negara. (Web Warouw)

