Selasa, 2 Desember 2025

PERIKSA NIH MENTERI..! Aktor Harrison Ford Pernah Ngamuk Ke Menhut Zulkifli Hasan, Setelah Saksikan Langsung Perusakan Hutan Tesso Nilo: Mengerikan! 

JAKARTA – Terungkap lagi di tengah bencana alam banjir dan longsor di Sumatera. Aktor Hollywood Harrison Ford pernah mengungkapkan keterkejutan dan rasa ngerinya saat menyaksikan secara langsung kerusakan Taman Nasional Tesso Nilo di Riau pada 2013.

Momen tersebut terekam dalam dokumenter lingkungan Years of Living Dangerously, di mana Ford turun langsung ke Indonesia untuk menginvestigasi dampak industri kelapa sawit terhadap hutan.

Dalam salah satu segmen paling menonjol, Harrison Ford diajak untuk melakukan pantauan udara menggunakan helikopter di atas kawasan Tesso Nilo, yang seharusnya merupakan hutan lindung yang dilindungi pemerintah.

Dari ketinggian, bintang film Indiana Jones itu tidak bisa menyembunyikan rasa kagetnya saat melihat hamparan hutan telah berubah menjadi lahan gundul dan perkebunan sawit ilegal.

“Ini mengerikan. Lihat itu. Mereka hanya menebangnya di bagian dasar, menjatuhkan pohon-pohon, membakar semuanya. Wow,” ujar Harrison Ford dengan nada prihatin dari dalam helikopter.

Ia bahkan menyebut bahwa hanya tersisa sekitar 18 persen dari total luas hutan di taman nasional tersebut.

Kekecewaannya semakin dalam saat ia melihat bukti-bukti perusakan yang masif.

“Ini sangat menyedihkan, sangat memilukan melihatnya. Kami melihat ada jalan-jalan baru, jalan ilegal, hutan ditebang, pohon-pohon tumbang, terbakar di mana-mana,” lanjutnya.

Dalam pantauan udara itu, Ford didampingi oleh perwakilan dari World Wildlife Fund (WWF), Michael Stuewe.

Stuewe menyebut bahwa dari total luas taman nasional sebesar 86.000 hektare, yang tersisa saat itu diperkirakan hanya 18.000 hektare.

Melihat fakta tersebut, Ford tampak geram dan bertekad untuk meminta pertanggungjawaban dari pihak berwenang.

“Ini luar biasa. Aku tidak sabar untuk bertemu Menteri Kehutanan. Aku tidak sabar,” katanya dengan nada tegas.

Momen reaksi Harrison Ford ini kembali viral di media sosial 12 tahun kemudian, seiring dengan laporan terbaru mengenai kondisi Tesso Nilo yang dilaporkan semakin memprihatinkan.

Dilaporkan pada 28 Oktober 2014, Menhut mengukuhkan Taman Nasional Tesso Nilo seluas 81.793 hektare melalui SK 6588/Menhut-VII/KUH/2014. Namun, bahkan sebelum penetapan tersebut pada 2014, luas hutan Tesso Nilo yang sesungguhnya telah mengalami pengurangan. Adapun berdasarkan data peninjauan udara oleh Gubernur Riau pada Juli 2025, sekitar 70.000 hektare dari total 81.793 hektare kawasan taman nasional itu kini telah berubah menjadi perkebunan sawit ilegal.

Ini Percakapan Harrison Ford dan Zulkifli Hasan tentang Tesso Nilo 12 Tahun Lalu

Sementara itu kepada Bergelora.com di Jakarta, Selsa (2/12) dilaporkan cuplikan video percakapan antara aktor Hollywood Harrison Ford dan Menteri Kehutanan tahun 2009-2014 Zulkifli Hasan tentang kerusakan hutan di Indonesia kembali menjadi sorotan setelah kasus di Tesso Nilo mencuat dan terjadi bencana longsor hingga banjir di Sumatera.

Percakapan yang kini viral kembali  terjadi tahun 2013 atau 12 tahun lalu ketika Harrison Ford terlibat pembuatan serial TV dokumenter tentang kerusakan alam berjudul “Years of Living Dangerously”.

Bintang film Indiana Jones itu mengudara di atas kawasan Taman Nasional Tesso Nilo, Riau. Ia juga memasuki Taman Nasional Tesso Nilo dan bertemu para tuan rumah yaitu gajah.

Ini percakapan Harrison Ford dan Zulkifli Hasan yang saat itu sebagai Menteri Kehutanan.

Ford: Pak Menteri, terima kasih telah meluangkan waktunya bersama kami. Kami sudah keliling negara Anda dalam beberapa minggu terakhir. Kami punya beberapa pertanyaan.

Dalam 15 tahun terakhir, 80 persen hutan telah dieksploitasi secara komersil. Dan ketika kami bertanya kepada banyak orang Indonesia, mereka bilang ada hubungan yang sangat kuat antara bisnis dan politik di negara ini.

Zulkifli: Yang lain, Anda tahu kita baru berdemokrasi. Tapi saya yakin kita dalam waktu yang panjang akan apa namanya, terjadi tiitk yang seimbang.

Ford: Sebuah project untuk melestarikan hutan di dataran tinggi telah menunggu persetujuan selama bertahun-tahun. Langkah terakhir dalam proses ini adalah tanda tangan Anda, Pak. Maukah Anda menandatangani dokumen itu?

Zulkifli: Saya kalau tidak salah baru separuh yang disetujui, kira-kira 100 ribu hektar

Ford: Anda bersedia menandatangani dokumen untuk memberi 50 persen yang mereka minta. Kapan itu dilakukan?

Zulkifli: Kalau mereka setuju saya kira lusa, minggu depan sudah bisa.

Ford lalu menyinggung kondisi Tesso Nilo

Ford: Kami ke Taman Nasional Tesso Nilo

Suara Zulkifli: Oh, Tesso Nilo, ha-ha-ha

Ford: Ini tidak lucu. Tidak lucu. Hanya tersisa 18 persen. Kami melihat ada jalan-jalan baru, jalan ilegal, hutan ditebang, pohon-pohon tumbang, terbakar di mana-mana. Ini sangat menyedihkan, sangat memilukan melihatnya. Anda juga melihatnya. Apa yang sudah Anda lakukan?

Zulkifli: Anda baru lihat terkaget-kaget. Kami tiap hari mencoba untuk menyelesaikan persoalan. Kami baru mengalami apa yang disebut demokrasi.

Ford: (memotong Zulkifli bicara) Pak, mereka datang tidak datang begitu saja. Mereka datang pada periode waktu tertentu. Banyak waktu untuk menghentikan perilaku tersebut, menghentikan aktivitas tersebut.

Zulkifli: Tadi saya sudah jelaskan, ini bukan Amerika. Memang berbeda. Kami baru mengalami apa yang disebut dengan reformasi. Baru ini. Sekarang orang baru bebas. Kadang-kadang kami memang surplus, apa yang disebut surplus demokrasi. Oleh karena itu, kami buat program untuk mencoba memindahkan mereka, mencari lahan pengganti.

Ford: (Ford kembali memotong pembicaraan) Ya saya mengerti, saya mengerti. Anda memang ingin kalah dalam pertempuran ini. Itu yang Anda katakan kepada saya, kan? Ok?

Zulkifli: ya!

Ford: Baiklah, saya lihat semua kekayaan ini berada di puncak tumpukan. Tapi, di dasar tumpukan itu ada kejahatan, ada pelanggaran hukum, dan ada korupsi. Terima kasih atas waktunya.

Zulkifli: Sama-sama, makasih.

Video Harrison Ford dan Zulkifli Hasan Kembali Viral

Video percakapan mereka kembali viral di media sosial. Kolom komentar di akun YouTube The Years Project yang menayangkan video tersebut juga kembali ramai dengan komentar warganet +62.

Video itu mengungkap kenyataan pahit tentang kerusakan hutan parah sudah terjadi 12 tahun lalu, tetapi tahun 2025 ini rupanya masih terjadi.

Pada 28 Oktober 2014, Menhut mengukuhkan Taman Nasional Tesso Nilo seluas 81.793 hektare melalui SK 6588/Menhut-VII/KUH/2014. Sebelum 2014, luas hutan Tesso Nilo yang sesungguhnya telah mengalami pengurangan.

Tangkapan satelit melalui Google Earth fitur Google Timelapse menunjukkan, pada 2009, kawasan masih terlihat berwarna hijau karena dipenuhi vegetasi hutan.

Namun, mulai 2012, beberapa wilayah terlihat berwarna coklat. Pada 2014, hampir separuh kawasan rumah para gajah itu berwarna cokelat.

Bagaimana Dengan Tahun 2025 Dari total 81.793 hektar, sebanyak sekitar 70.000 hektar telah berubah menjadi perkebunan sawit ilegal. Hal itu berdasarkan peninjauan udara oleh Gubernur Riau Abdul Wahid dan Bupati Pelalawan Zukri pada Juli 2025. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru