BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung melaporkan bahwa wilayah Jawa Barat, termasuk Bandung Raya, berpotensi mengalami hujan ringan hingga lebat pada periode 2 hingga 7 Desember 2025.
Intensitas hujan diperkirakan mencapai 50-100 milimeter per hari di sejumlah wilayah. Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu, menyebut bahwa Jawa Barat telah memasuki periode musim hujan. Puncak musim diperkirakan bervariasi mulai November 2025 hingga Maret 2026.
“Prospek cuaca di wilayah Jawa Barat sepekan ke depan umumnya cerah berawan pada pagi hari dengan potensi hujan ringan, sedang hingga lebat antara siang, sore dan malam hari,” kata Ayu dalam keterangannya pada Rabu (3/12/2025).
BMKG menjelaskan bahwa peningkatan pembentukan awan hujan dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti anomali suhu muka laut hangat, gelombang Rossby ekuatorial, serta belokan angin di beberapa wilayah Indonesia.
Suhu udara di Bandung Raya dalam periode tersebut berada di kisaran 20-33 derajat celsius dengan kelembapan 50-94 persen. Sementara itu, angin dominan bergerak dari barat dengan kecepatan 5-19 kilometer per jam.
Ayu menambahkan bahwa aktifnya gelombang Rossby ekuatorial berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
“Anomali suhu permukaan air laut di perairan Jabar masih cukup hangat, sehingga masih ada kontribusi terhadap pertumbuhan awan-awan hujan pada skala lokal. Kelembapan udara di wilayah Jabar pada lapisan 850-700 mb lembap berkisar antara 55 hingga 95 persen,” ujarnya.
BMKG juga mencatat bahwa analisis streamline menunjukkan angin bertiup variabel yang menandakan melemahnya angin timuran (Monsun Australia) dan mulai masuknya angin baratan (Monsun Asia) di wilayah Jawa Barat.
Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Mengalami Hujan Lebat?
Kepada Bergelora.com du Jakarta dilaporkan, BMKG menetapkan sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas 50-100 mm per hari.
Daftar wilayah tersebut berbeda tiap hari selama periode 3 hingga 7 Desember 2025.
Rabu, 3 Desember 2025: Bogor Purwakarta Subang Cianjur Sukabumi Bandung Cimahi Bandung Barat Sumedang Cirebon Indramayu Majalengka Kuningan, Tasikmalaya Garut Ciamis.
Kamis, 4 Desember 2025: Bekasi Karawang Purwakarta Subang Bandung Cianjur Garut Sumedang Majalengka Ciamis Kuningan Tasikmalaya.
Jumat, 5 Desember 2025: Bekasi Karawang Purwakarta Subang Bandung Cimahi Bandung Barat Cirebon Majalengka Kuningan.
Sabtu, 6 Desember 2025: Bogor Bekasi Karawang Purwakarta Subang Bandung Cimahi Bandung Barat, Cirebon Majalengka Kuningan.
Minggu, 7 Desember 2025: Bogor Bekasi Cianjur Karawang Purwakarta Subang Bandung Cimahi Bandung Barat Sumedang Indramayu Majalengka Cirebon Kuningan.
Ayu mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan, angin kencang, dan tanah longsor, terutama bila hujan terjadi secara berturut-turut.
“Waspadai pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang,” ujarnya.
BMKG juga meminta wilayah dataran rendah memastikan sistem drainase berfungsi optimal agar tidak menimbulkan genangan saat hujan intensitas tinggi.
Selain itu, masyarakat diminta terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG hingga periode musim hujan berakhir.
“Seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan dampak seperti genangan, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tegas Ayu. (Asep Suryana)

