Minggu, 7 Desember 2025

JAKARTA WASPADA NIH..! Tanggul Muara Baru Bocor, Ini Penyebabnya

JAKARTA- Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Heria Suwandi, menjelaskan bahwa tanggul di Muara Baru, Kecamatan Penjaringan, bocor karena usianya sudah mencapai 10 tahun sehingga konstruksinya mulai melemah.

“Ada celah pada sheet pile yang menyebabkan air laut masuk ke belakang tanggul,” kata Heria di Jakarta, Jumat (5/12/2025), dikutip Bergelora.com di Jakarta.

Heria mengatakan, penanganan yang dilakukan saat ini masih bersifat sementara.

Celah pada tanggul disumpal menggunakan karung pasir, dan hingga hari ini sekitar 500 karung sudah digunakan, serta jumlahnya kemungkinan masih akan bertambah.

“Selain itu, struktur beton yang mengalami korosi juga ditambal untuk mengurangi laju rembesan,” kata dia.

Menurut Heria, tanggul tersebut masih mampu menahan tekanan air saat tinggi muka laut mencapai 2,65 meter pasang purnama (cmPP). Namun, daya tahannya tidak bisa bertahan lama. Karena itu, penanganan permanen akan dilakukan melalui pembangunan struktur tanggul baru oleh Dinas SDA.

“Perencanaan teknisnya sedang disusun dan mudah-mudahan bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026 dan selesai pada 2027,” kata dia.

Masalahnya adalah Kerusakan Lingkungan Perbaikan jangka panjang kemungkinan dilakukan dengan menambah konstruksi tanggul di sisi luar menggunakan metode yang lebih kuat, seperti spun pile, sebagaimana telah diterapkan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman.

Heria menjelaskan, kebocoran terjadi karena kombinasi berbagai faktor, antara lain tekanan air laut yang tinggi, korosi beton akibat paparan klorin, kenaikan muka air laut, serta penurunan muka tanah (land subsidence). Segmen tanggul yang mengalami kebocoran cukup parah diperkirakan sepanjang 500 meter, sementara total jalur tanggul dari area Batang hingga titik pertemuan dengan tanggul Kementerian PUPR mencapai sekitar 2 kilometer.

“Sudin SDA juga menangani limpasan air laut di Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman yang terjadi karena elevasi dermaga lebih rendah dari tinggi rob,” kata dia.

Ketua RT 15 Penjaringan, Dewi, mengatakan kondisi tanggul tersebut memang sudah lama memprihatinkan dan sering menyebabkan air masuk ke permukiman saat pasang tinggi.

“Kami berharap tanggul yang bocor bisa segera diperbaiki dan penanganan akan dilakukan,” kata dia.

Rembesan air laut akibat kebocoran tanggul ini berdampak pada sedikitnya tujuh RT, yakni RT 04, 05, 06, 11, 12, 14, dan 15.

Tambal Rembesan Air Tanggul

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan,  Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara melakukan penanganan darurat pada Tanggul Pelindo Muara Baru, Penjaringan, setelah muncul rembesan air rob pada Kamis (4/12/2025) siang.

Rembesan terjadi saat permukaan air laut meningkat hingga 211 cmPP dan menekan struktur tanggul. Kondisi itu membuat petugas harus bergerak cepat untuk mencegah dampak lebih besar di kawasan pesisir.

Sekitar pukul 13.00 WIB, sebanyak 20 personel Satgas Pasukan Biru dikerahkan untuk memasang tambalan pada bagian belakang sheet pile yang mengalami kebocoran.

Petugas membawa 500 karung pasir dan tiga unit dump truck sebagai penopang logistik.

Penambalan dilakukan dengan metode darurat menggunakan karung pasir yang ditumpuk berlapis di titik kerusakan untuk menahan tekanan air laut. Hasil peninjauan di lapangan menunjukkan upaya sementara ini berhasil mengendalikan rembesan.

Namun, Sudin SDA menegaskan penanganan sementara tersebut masih akan dilanjutkan dengan perbaikan struktural permanen.

“Penanganan darurat ini merupakan respon cepat kami untuk mengamankan kawasan sekitar. Meskipun sifatnya sementara, upaya ini penting agar tekanan air laut bisa dikendalikan sambil menunggu perbaikan lanjutan,” kata Kasudin SDA Jakarta Utara, Heria Suwandi.

Heria menambahkan pihaknya terus memonitor kondisi tanggul dan siap mengambil tindakan tambahan bila diperlukan.

“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rendah. Petugas dan peralatan selalu kami siagakan untuk memastikan kondisi tetap terkendali,” ucapnya.

Penanganan berlangsung aman dan menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara memperkuat perlindungan kawasan pesisir dari ancaman banjir rob. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru