JAKARTA- Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) adalah organisasi yang lahir dari keinginan rakyat. Semata-mata untuk bisa memenuhi keinginan rakyat akan sebuah sistim kesehatan yang lebih baik. Oleh karenanya membutuhkan dukungan dan masukan dari semua pihak. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDSI, Dr. Erfen Gustiawan Suwangto kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (30/4)
“Kita semua anak-anak rakyat semua. Jadi dokter ya kembali untuk melayani kesehatan rakyat. Bukan semata-mata untuk kepentingan dokter tetapi untuk kepentingan pelayanan kesehatan yang lebih baik di rakyat. Jangan halangi kami melayani rakyat! Jadi garisnya jelas!,” tegasnya.
Dibawah ini pernyataan lengkap deklarasi PDSI yang diterima redaksi:
Assalamualaikum wrwb, shalom, om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan.
Pada hari ini, Rabu, 27 April 2022, bertempat di Timor Room Hotel Borobudur Jakarta Indonesia, izinkan kami dengan kerendahan hati untuk mendeklarasikan berdirinya Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) sesuai dengan SK Kemenkumham Republik Indonesia No. AHU-003638.AH.01.07.2022 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia
Adapun berdirinya perkumpulan ini adalah dalam memenuhi hak Warga Negara Indonesia dalam berserikat dan berkumpul, serta mengeluarkan pendapat yang dijamin Pasal 28 UUD 1945 selaku konstitusi tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hak kami ini telah diwujudkan dalam SK Kemenkumham Republik Indonesia tersebut.
Visi PDSI: menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Misi PDSI
Mengayomi dokter dengan bersinergi bersama rakyat dan pemerintah dengan membentuk organisasi yang profesional
Meningkatkan taraf kesehatan rakyat Indonesia dan kesejahteraan anggota
Mendorong inovasi anak bangsa di bidang kesehatan berwawasan Indonesia untuk dunia
Dengan demikian, PDSI berdiri atas cita-cita luhur para pendahulu di bidang ilmu kedokteran dengan mengutamakan nilai-nilai kebangsaan, kekeluargaan, sopan-santun, dan senantiasa mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
PDSI berkontribusi dalam dunia kesehatan pada umumnya, dan dunia kedokteran pada khususnya. Tentunya kami juga mengharapkan dukungan dari segenap pihak, khususnya rakyat Indonesia yang menjadi tujuan utama panggilan profesi kami ini. Karena kami juga rakyat Indonesia, maka PDSI adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, PDSI tentu berkomitmen penuh untuk menjunjung tinggi Negara Kesatuan Republik Indonesia, taat pada asas tunggal Pancasila, serta tunduk pada UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi, menjunjung tinggi kesejawatan, dengan berwawasan Indonesia untuk dunia.
Segenap masukan yang konstruktif tentu kami terima dengan senang hati dan justru itu yang sangat kami harapkan. Kami menyadari bahwa profesi dokter memang bertujuan untuk memajukan taraf kesehatan masyarakat, bukan hanya semata-mata urusan dokter.
Oleh sebab itu, kami berkomitmen untuk senantiasa bekerjasama dengan pihak legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Kami juga menjunjung tinggi kewenangan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) sebagai wakil negara dalam mengurus sertifikasi, pendidikan dokter berkelanjutan, serta hal-hal terkait pendidikan dan pembinaan praktik kedokteran.
Sudah saatnya asosiasi medis hanya fokus pada perlindungan hukum dan kesejahteraan, lazimnya asosiasi medis di negara maju lainnya. Sudah saatnya asosiasi medis bekerja secara proporsional dengan kerjasama bersama pemerintah dan masyarakat.
Mari kita songsong dunia kedokteran Indonesia baru yang lebih maju, bermartabat, adil, serta hanya terfokus demi kemajuan taraf kesehatan masyarakat semata.
Terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu/Saudara sekalian. Salam persatuan dari kami segenap Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia.
Merdeka!!
Kehadiran PDSI memberikan harapan baru para masyarakat Indonesia, yang sudah lama kecewa dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang hanya mementingkan profesi dokter semata.
“Ada secerca harapan ditengah rusaknya sistim kesehatan Indonesia yang dimonopoli IDI selama ini,” demikian Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Tengah, Nurhadi. (Web Warouw)