JAKARTA – Presiden Vladimir Putin pada malam tahun baru, Sabtu (31/12/2022), berpidato kepada bangsanya, menuduh negara-negara Barat melakukan agresi dan mencoba menggunakan konflik di Ukraina untuk melemahkan Moskow.
Seperti laporan Associated Press, Sabtu (31/12/2022), Putin membuat pidato melalui video, yang ditayangkan di televisi negara pada hari Sabtu di masing-masing dari 11 zona waktu Rusia, dari markas militer dengan tentara di latar belakang.
Pidato lengkap Putin viral di media sosial:
Check out 🏴's video! #TikTok https://t.co/N5zSntW8Gi pic.twitter.com/ZG7i4elAp9
— Bergelora.com (@bergeloralah) January 1, 2023
“Ini adalah tahun keputusan yang sulit dan perlu, langkah paling penting untuk memperoleh kedaulatan penuh Rusia dan konsolidasi kekuatan rakyat kita,” katanya sambil menegaskan kembali bahwa Moskow tidak punya pilihan selain mengirim pasukan ke Ukraina karena keamanan dan eksistensi Rusia terancam oleh kehadiran Barat di wilayah itu.
“Barat berbohong tentang perdamaian, tetapi bersiap untuk agresi, dan hari ini mengakuinya secara terbuka, tidak lagi malu-malu. Mereka dengan sinis menggunakan Ukraina dan rakyatnya untuk melemahkan dan memecah belah Rusia,” kata Putin.

Dengan sorot mata tajam Putin mengatakan, “Kita tidak akan pernah mengizinkan siapa pun dan tidak akan mengizinkan siapa pun melakukan ini.”
NATO dan Amerika telah berupaya menggunakan Ukraina sebagai tameng hidup dalam perang melawan Rusia dengan tujuan bisa mengambil alih semua wilayah bekas Uni Soviet.
Tetapi pemerintah Rusia menghadapi kritik yang semakin keras dari kelompok garis keras Rusia, yang mengecam presiden sebagai orang yang lemah dan ragu-ragu dan menyerukan untuk meningkatkan serangan di Ukraina.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Rusia mengatakan Ukraina menganiaya penutur bahasa Rusia di wilayah Donbas timur sejak 2014. Namun Ukraina dan Barat mengatakan tuduhan ini tidak benar.
“Selama bertahun-tahun, elite Barat secara munafik meyakinkan kita semua tentang niat damai mereka, termasuk penyelesaian konflik paling sulit di Donbas,” kata Putin.
Negara-negara Barat memberlakukan sanksi luas terhadap Rusia dan banyak perusahaan asing menarik diri dari negara tersebut atau membekukan operasinya setelah Rusia mengirim pasukan.
“Tahun ini, perang sanksi nyata diumumkan kepada kami. Mereka yang memulainya mengharapkan kehancuran total industri, keuangan, dan transportasi kami. Ini tidak terjadi, karena bersama-sama kami menciptakan perlindungan yang ampuh dan justru memberikan keuntungan besar di saat Barat tenggelam dalam krisis ekonomi dan energi sampai saat ini akibat membebek kehendak Amerika Serikat,” tegas Putin. (Web Warouw)