Senin, 9 Desember 2024

AS DORONG KONFLIK GLOBAL..! Rusia Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut perang yang berkecamuk di Ukraina meningkat menjadi konflik global, setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengizinkan Kyiv menyerang Moskow dengan rudal jarak jauh pasokan Barat. Putin memperingatkan Rusia bisa melancarkan serangan balasan.
Peringatan itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (22/11/2024), disampaikan Putin saat menyampaikan pidato terbaru pada Kamis (21/11) malam yang disiarkan oleh televisi pemerintah Rusia.

Dalam pidatonya, Putin menyebut Rusia telah merespons penggunaan rudal pasokan AS dan Inggris dengan menembakkan rudal balistik hipersonik jarak menengah jenis terbaru terhadap fasilitas militer Ukraina.

Lebih banyak lagi serangan rudal hipersonik, sebut Putin dalam peringatannya, akan menyusul. Dia mengatakan warga sipil akan mendapatkan peringatan dini sebelum serangan lebih lanjut dilancarkan dengan senjata jenis tersebut.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Moskwa, Putin menyebut Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan enam rudal jarak jauh ATACMS buatan AS pada 19 November, dan dengan rudal Storm Shadow buatan Inggris serta rudal HIMARS buatan AS pada 21 November, setelah mendapat persetujuan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

“Sejak saat itu, seperti yang telah berulang kali kami tekankan, konflik regional di Ukraina yang sebelumnya diprovokasi oleh Barat, telah memiliki unsur-unsur yang bersifat global,” cetus Putin.

AS, sebut Putin, telah mendorong dunia menuju ke konflik global.

“Dan jika terjadi eskalasi tindakan agresif, kami juga akan merespons dengan tegas dan dengan cara yang sama,” tegasnya.

Disebutkan Putin bahwa Rusia sedang mengembangkan rudal jarak dekat dan menengah sebagai respons terhadap rencana produksi dan pengerahan rudal jarak menengah serta jarak pendek oleh AS di kawasan Eropa dan Timur Jauh.

“Saya meyakini Amerika Serikat melakukan kesalahan dengan secara sepihak menghancurkan perjanjian penghapusan rudal jarak menengah dan jarak pendek pada tahun 2019 dengan dalih yang tidak masuk akal,” ucapnya, merujuk pada Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF).

Washington secara resmi menarik diri dari Perjanjian INF dengan Moskow setelah menuduh Rusia melanggar perjanjian itu. Tuduhan itu telah dibantah Kremlin. Namun Putin kemudian menerapkan moratorium sepihak terhadap pengembangan rudal yang sebelumnya dilarang oleh Perjanjian INF tersebut.

Dalam pidato terbarunya, Putin menegaskan bahwa tindakan Rusia di masa depan akan bergantung pada tindakan Barat, dan ancaman-ancaman terhadap Moskow.

“Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa Rusia secara sukarela dan secara sepihak berkomitmen untuk tidak mengerahkan rudal jarak menengah dan jarak pendek, hingga senjata Amerika jenis ini muncul di wilayah mana pun di dunia ini,” tegasnya.

Rusia Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua ke Ukraina

Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Moskwa, Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina untuk pertama kalinya pada Kamis (21/11). Ini menandai eskalasi konflik terbaru sejak Ukraina menembakkan rudal jarak jauh yang dipasok Barat ke Rusia.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa pasukan Rusia pada pagi hari telah meluncurkan beberapa jenis rudal ke pusat kota Dnipro, yang menargetkan infrastruktur penting.

“Secara khusus, rudal balistik antarbenua diluncurkan dari wilayah Astrakhan di Federasi Rusia,” kata pernyataan itu, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).

Sebuah sumber di Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi kepada AFP, bahwa ini adalah pertama kalinya sejak Kremlin melancarkan invasi, pasukannya mengerahkan senjata tersebut.

Sumber tersebut menambahkan bahwa “jelas” bahwa rudal itu, yang dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dan nuklir, tidak membawa muatan nuklir.

Ketika ditanya apakah Moskow menembakkan rudal tersebut, yang dapat mengenai target ribuan kilometer jauhnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa ia “tidak memiliki komentar apa pun mengenai topik ini.”

Unit pertahanan udara Ukraina menembak jatuh enam rudal, kata Angkatan Udara Ukraina tanpa merinci apakah rudal balistik antarbenua (ICBM) tersebut telah jatuh.

Pimpinan wilayah yang lebih luas, tempat kota Dnipro berada, mengatakan bahwa serangan udara Rusia itu telah merusak sebuah pusat rehabilitasi dan beberapa rumah, serta sebuah perusahaan industri.

“Dua orang terluka — seorang pria berusia 57 tahun dirawat di tempat kejadian dan seorang wanita berusia 42 tahun dirawat di rumah sakit,” kata pejabat tersebut, Sergiy Lysak.

Rusia dan Ukraina telah meningkatkan penggunaan rudal jarak jauh yang mematikan selama beberapa hari terakhir, sejak Amerika Serikat memberikan izin untuk menggunakan rudal ATACMS terhadap target militer di dalam wilayah Rusia. Hal ini telah lama menjadi permintaan Ukraina. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru