JAKARTA – Lebih dari empat bulan lamanya konflik antara Rusia dengan Ukraina berlangsung.
Namun, hingga saat ini belum juga menemukan solusi untuk mencapai perdamaian.
Kremlin lantas mengajukan tawaran kepada Kyiv agar perang segera berakhir dalam waktu singkat.
Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyampaikan tawaran tersebut secara terang-terangan.
Peskov mengatakan bahwa agresi dapat berakhir seketika jika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan para pejuang untuk “meletakkan senjata mereka.”
“Pihak Ukraina dapat menghentikan semuanya sebelum akhir hari ini,” kata Peskov, Selasa (28/6).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan memenuhi persyaratan Federasi Rusia seandainya Zelensky menyetujui tawaran itu.
“Kami membutuhkan perintah untuk unit nasionalis untuk meletakkan senjata mereka, perintah untuk militer Ukraina untuk meletakkan senjata mereka, dan kami harus memenuhi persyaratan Federasi Rusia,” imbuhnya.
Menurutnya, operasi militer dapat segera berakhir dalam waktu sehari.
“Dan semuanya bisa berakhir sebelum akhir hari.. ..Sisanya adalah pikiran kepala negara Ukraina,” katanya.
Dikutip dari TASS via Newsweek, perang telah menjadi salah satu gesekan dengan tidak ada pihak yang menyerah.
Petinggi Rusia telah menyatakan bahwa tidak pernah ada tenggat waktu yang terkait dengan invasi awal.
Saat ditanya perkiraan waktu untuk menyelesaikan perang, Peskov hanya menuruti perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.
Putin menginginkan operasi militer berjalan sesuai rencana hingga tujuan tercapai.
“Kami hanya dipandu oleh pernyataan Presiden kami [Vladimir Putin bahwa] operasi militer khusus berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuannya,” tambah Peskov, menurut TASS.
Namun beberapa waktu lalu, ada laporan bahwa sekutu Putin, Belarus diseret dalam perang Ukraina.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy kemudian mendesak Belarus untuk menghindari jeratan konflik.
“Anda sedang ditarik ke dalam perang. Kremlin telah memutuskan segalanya untuk Anda,” kata Zelensky dalam pidato video pada Minggu malam.
“Tapi kamu bukan budak dan umpan meriam. Kamu tidak harus mati,” katanya. (Enrico N. Abdielli)
