KARAWANG – Tommy Soeharto melalui perusahaannya, PT Mandala Pratama Permai kini meresmikan proyek terbaru rest area modern khusus truk dengan sistem digital.
Putra bungsu Presiden Soeharto itu melakukan peresmian dikawasan Dawuan, Cikampek. Kawasan yang sama dengan empat aset yang disita Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada Jumat, (5/11/2021) lalu.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, peresmian dilakukan pada hari Rabu (10/11/2021), di kawasan Dawuan, Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto mencuat ke publik belakangan karena terjerat kasus BLBI pada 1998 silam. Kala itu, perusahannya PT Timor Putera Nasional, menjadi debitor di beberapa bank yang menerima dana BLBI.
Diketahui, empat bidang tanah yang disita Satgas BLBI adalah tanah atas PT Timor Putera Nasional, yakni PT KIA Timor Motors dan PT Timor Industri Komponen dengan luas mencapai lebih dari 124 hektar.
Sedangkan, rest area modern untuk truk ini dibangun di kawasan Industri Mandala Pratama Permai milik perusahaan Tommy yang lain, yakni PT Mandala Pratama Permai.
Tommy menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama di perusahaan tersebut. Rest area dibangun sebagai hasil kerja sama dengan Bintang Baru Raya (BBR) Logistik.
Totalnya, luas tanah milik Tommy Soeharto di kawasan Dawuan mencapai sekitar 237 hektar.
Tanah sekitar 124 hektar tanah atas PT Timor Putera Nasional disita pemerintah, adapun pembangunan depo logistik dan jasa pendukung lainnya mencapai sekitar 20 hektar.
Manajemen PT Mandala Pratama Permai menegaskan, depo logistik, pengolahan air, dan pasar induk yang dibangun tidak berada di atas tanah yang disita pemerintah.
“Tidak ada kaitannya dengan masalah BLBI. Tidak ada BLBI di sini. Kalau tidak diizinkan berarti kita tidak bisa launching,” ujar Operasional dan Asisten Direktur, Muhammad Haykal mewakili PT Mandala Pratama Permai. (Mustopa)