KARAWANG – Perburuan uang negara di kantong-kantong para obligor dan debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dikomandoi oleh Menko Polhukam, Mahfud MD, kian menarik saja. Tommy Soeharto yang aset-asetnya diambil negara, memilih tak tinggal diam. Mendengar Tommy akan melawan balik, Mahfud pun tertawa ngakak.
Tommy mengutarakan perlawanannya itu, usai meresmikan Rest Area 4.0 dan Pasar Induk, di Kawasan Industri PT Mandala Pratama Permai, Karawang, Jawa Barat, kemarin.
Kepada Bergelora.com di Karawang dilaporkan, lokasi tempat ia memotong pita itu, tepat berada di samping kawasan industri PT Timor Putra Nasional (TPN) yang beberapa waktu lalu disita oleh Satgas BLBI.
Tommy yang hadir di lokasi acara mengenakan batik cokelat lengan pendek, sempat menggelar konferensi pers terkait Rest Area modern ini. Ketika mau pulang, Tommy diberondong pertanyaan oleh wartawan soal asetnya yang disita Satgas BLBI. Tapi, beberapa orang di sekitar Tommy berusaha menghalangi wartawan, untuk tidak membahas masalah tersebut.
“Nggak ada, enggak, enggak… Sudah…sudah,” halau mereka yang tampak mengawal ketat putra presiden Soeharto ini.
Tommy sendiri sebetulnya biasa saja. Ia kelihatan santai. Bahkan, sesekali melempar senyum ketika ditanya perihal asetnya tersebut. Meskipun mulutnya tertutup rapat oleh masker.
“Nanti, ada langkah hukum,” ucap Tommy singkat, sambil berlalu memasuki mobilnya. Ia sopiri sendiri mobilnya itu.
Seperti diketahui, Jumat pekan lalu, Satgas BLBI menyita aset milik Tommy di daerah Dawuan, Karawang, Jawa Barat. Penyitaan aset-aset tersebut dilakukan usai Satgas BLBI melakukan upaya penagihan terhadap kewajiban PT Timor Putra Nasional (TPN).
Adapun aset-aset Tommy yang disita oleh Satgas BLBI itu, berupa empat bidang tanah dengan nilai aset mencapai Rp 600 miliar..(Mustopa)