JAKARTA- Wabah MERS di Riyadh, Arab Saudi semakin serius. Dalam 48 jam terakhir ini ada tambahan 15 kasus baru MERS CoV dan 3 orang meninggal dunia. Jamaah haji dilarang mendekati Unta karena 50% unta di jasirah Arab tertular MERS. Demikian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (22/8).
“Dari kasus baru ada lagi petugas kesehatan yang sakit (expatriat) dan ada warga Saudi yang berusia 109 tahun,” ujarnya.
Ia melaporkan, jumlah total kasus MERS CoV di Arab Saudi meningkat lagi hari ini menjadi 1.134 kasus, bertambah lagi dari kemarin 1.115 kasus. Jumlah kematian total menjadi 486, bertambah lagi dari kemarin 480.
Pada tahun haji ini Tjandra Yoga menyampaikan akan dilarang melakukan pemotongan unta sebagai kurban. Data menunjukkan lebih dari 50 % unta di jazirah Arab mengandung virus MERS CoV.
“Unta, utamanya yang muda dapat menularkan virus MERS CoV sampai jarak 1 meter, jadi mohon jamaah Haji kita jangan dekat-dekat dengan unta,” ujarnya.
Karena kasus terus berkembang menurutnya, maka WHO akan mengirimkan team ke Arab Saudi, Langkah seperti ini juga dilakukan oleh WHO di Korea Selatan beberapa waktu yang lalu karena seriusnya situasi.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam mengenali apa saja yang menjadi tanda-tanda orang terkena virus yang satu ini. Karena menyerang saluran pernafasan maka berikut tanda-tanda penyakit MERS antara lain adalah sesak nafas (nafas pendek), gangguan pernapasan (napas pendek dan susah bernapas), demam tinggi diatas 38 derajat celcius, bukan panas dalam yang biasa. batuk-batuk dan bersin-bersin berkelanjutan, sakit dada dan sering terasa nyeri dan bersifat akut. (Web Warouw)